Pemerintah Siapkan Subsidi untuk Hunian Vertikal Agar Warga Beralih dari Rumah Tapak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkap rencana pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian hunian vertikal di perkotaan.

Fahri beralasan upaya itu dapat mendorong masyarakat beralih dari rumah tapak (landed house) di perkotaan yang kini harganya semakin mahal.

"Maka yang vertikal disubsidi lebih banyak supaya murah, yang landed tentunya akan jadi lebih mahal. Karena dia lebih mahal, orang pindah ke vertikal," katanya di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Menurut dia harga tanah di perkotaan sudah mahal dan membuat harga rumah tapak meroket. Karena orang tidak sanggup membeli rumah dan ingin tinggal di perkotaan, akhirnya memicu pemukiman kumuh.

Dia menilai pemberian subsidi untuk hunian vertikal dapat mengatasi hal tersebut.

"Backlog diatasi, kerumitan dan kejelekan tata kota, kawasan kumuh, dan sebagainya itu akan selesai dengan sekali kebijakan. Itu nanti diselesaikan dengan pembangunan rumah vertikal yang disubsidi oleh pemerintah dan tanahnya disiapkan oleh pemerintah," ujar Fahri.

"(Harga hunian vertikal bisa) murah, sehingga orang akan pindah ke vertikal daripada tinggal kumuh di pinggir-pinggir kali dan di bawah kolong jembatan," jelasnya.

Baca juga: Ide Jadikan Lahan Lapas di Jakarta untuk Perumahan Terganjal Aturan

Fahri mengatakan Kementerian PKP sedang menggodok peraturan pemberian subsidi pada hunian vertikal di perkotaan dan berharap peraturannya bisa rampung pada bulan ini. Saat ini, petunjuk teknisnya sedang dipersiapkan.