Potensi Koperasi Sebagai Instrumen Investasi Alternatif Belum Digali Maksimal
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2024 tercatat lebih dari 130.000 koperasi aktif di Indonesia
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi alternatif, khususnya properti, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebagai pilihan investasi jangka panjang yang aman dan berdampak.
Sepanjang 2024, sektor properti menyumbang Rp122,9 triliun atau 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional, menempati peringkat keempat sebagai penyumbang investasi terbesar, khususnya dari subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Di sektor properti, kebutuhan terhadap hunian, ruang usaha, dan lahan terus meningkat, namun akses kepemilikan maupun keterlibatan investasi masih didominasi kelompok tertentu.
Di sisi lain, koperasi dengan potensi gotong royongnya belum banyak dimanfaatkan sebagai instrumen investasi yang relevan bagi generasi melek digital.
"Padahal, berdasarkan data Kementerian Koperasi, hingga 2024 tercatat lebih dari 130.000 koperasi aktif di Indonesia, yang menandakan besarnya potensi transformasi koperasi ke arah digital," kata Mardhianda Wira Padma, CEO Propertree Investasi dan Pengurus Koperasi Digital Propertree (KDP) dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Perkuat Ekonomi Desa, Koperasi Diharapkan Turut Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lokal
Hal itulah yang kemudian melahirkan Koperasi Digital Propertree.
Ini adalah koperasi digital pertama di Indonesia yang menunjukkan bagaimana koperasi telah naik kelas, dengan menawarkan akses investasi yang lebih inklusif, transparan, dan mudah dijangkau melalui sistem simpanan koperasi berbasis aplikasi.
“Di Koperasi Digital Propertree, kami percaya investasi seharusnya jadi sarana pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Melalui transformasi digital, kami telah membuktikan bahwa koperasi bisa naik kelas dan tetap relevan dengan instrumen investasi masa kini," kata Mardhianda Wira Padma, CEO Propertree Investasi dan Pengurus Koperasi Digital Propertree (KDP).
"Didukung skema koperasi yang legal, diawasi dan mengusung tagline MAJU (Mudah, Aman, Jelas, Untung), kami menghadirkan akses investasi properti yang aman, transparan, serta memberikan manfaat ekonomi nyata dan rasa kepemilikan bagi seluruh anggota,” imbuhnya.
Mardhianda menyebut anggota koperasi juga mendapatkan keuntungan simpanan yang kompetitif, dengan imbal hasil jauh di atas deposito dan obligasi yang rata-rata hanya 7 persen per tahun.
Pembagian margin simpanan dilakukan rutin setiap bulan, ditambah berbagai benefit lainnya seperti diskon khusus untuk produk dan layanan di dalam ekosistem Propertree.
Tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, model investasi koperasi digital yang diusung Koperasi Digital Propertree juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Demi menjaga kepercayaan anggota, ia mengklaim seluruh simpanan hanya dialokasikan untuk proyek-proyek dalam ekosistem properti yang telah melalui proses kurasi ketat, termasuk verifikasi legalitas, kelayakan bisnis, dan kredibilitas pengelola proyek.
“Koperasi Digital Propertree hadir dengan memadukan stabilitas aset properti dan kekuatan gotong royong koperasi dalam satu solusi investasi jangka panjang yang inklusif, berdampak, serta relevan bagi masyarakat,” tutup Mardhianda.
Wamenkop: BUMN dan Swasta Akan Menambah Kegiatan Usaha Kopdes Merah Putih |
![]() |
---|
Potensi Zakat Capai Rp327 Triliun, Baznas Targetkan Rp55 Triliun pada 2026 |
![]() |
---|
Baznas Siapkan UPZ Desa dan Asosiasi Amil Zakat, Targetkan Penguatan Ekonomi Umat |
![]() |
---|
Bulog dan Koperasi Desa Merah Putih Sinergi Distribusikan Beras ke Wilayah Perbatasan |
![]() |
---|
15 Ribu Koperasi Merah Putih Ditargetkan Aktif Beroperasi Agustus 2025, September 50 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.