Rabu, 20 Agustus 2025
DPD RI
Gedung Nusantara
Gedung Nusantara

Ketua DPD RI Dorong Kolaborasi Bulog dan Koperasi Merah Putih Serap Beras Petani

Ketua DPD RI mendorong Perum Bulog berkaborasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) untuk menyerap lebih banyak gabah petani di daerah.

Editor: Content Writer
dok. DPD RI
BERAS PETANI - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. Ia mendorong Perum Bulog berkaborasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) untuk menyerap lebih banyak gabah petani di daerah. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Perum Bulog berkaborasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) untuk menyerap lebih banyak gabah petani di daerah.

Saat ini, Bulog hanya menguasai 8 persen dari total produksi beras nasional sehingga pasokan dan harga produk pangan utama masyarakat Indonesia ini rentan diatur oleh para pengusaha beras.

Diketahui, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional per tanggal (19/08/2025) terjadi kenaikan harga beras di banyak daerah zona 2 dan zona 3. Harga beras medium di zona 1 Rp13.905/kg, di wilayah zona 2 Rp14.531/kg, serta zona 3 Rp16.407/kg.

"Tentunya hal ini disebabkan oleh banyak faktor, baik puncak musim panen yang telah usai, juga menurut kami diakibatkan oleh keterlambatan supply beras oleh Bulog dan Pengusaha Beras Nasional. Di sisi lain, isu beras oplosan juga sedikit banyak mempengaruhi psikologi rantai pasok beras," ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Selasa (19/08/2025).

Baca juga: Ketua DPD RI: Sekolah Rakyat Implementasi Asta Cita, Harus Jadi Tulang Punggung SDM Indonesia

Meski demikian, ia mengungkapkan berdasarkan data yang diterima sudah terjadi penurunan harga beras di sejumlah daerah karena intervensi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau beras (SPHP) pemerintah.

"Kita optimis, harga beras akan segera stabil meskipun bersifat sementara, karena cadangan beras pemerintah masih cukup aman mendekati angka 4 juta ton," jelasnya.

Sultan turut berharap agar Bulog segera mempercepat intervensi pasar di setiap daerah terkait sehingga tidak terjadi inflasi harga pangan daan eskalasi sosial di tingkat bawah.

"Persoalan harga beras yang jauh melampaui HET sangat tidak relevan dengan capaian swasembada beras pemerintah. Oleh karena itu ke depan kita ingin Bulog harus menguasai lebih banyak pasokan produksi beras nasional," ungkap Mantan aktivis KNPI itu.

Menurut Sultan, beras merupakan kebutuhan strategis yang dalam proses produksi dan peredarannya dikuasai oleh negara. Jika berkolaborasi, Bulog dan KMP bisa menampung lebih dari Separuh produksi beras Nasional.

"Koperasi Merah Putih perlu mengambil peran pembiayaan dan pendampingan terhadap kebutuhan produksi petani. Dengan demikian sedikit banyak pemerintah dapat menguasai total cadangan beras di pasaran," tutupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan