Ketua DPD RI Dorong Kolaborasi Bulog dan Koperasi Merah Putih Serap Beras Petani
Ketua DPD RI mendorong Perum Bulog berkaborasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) untuk menyerap lebih banyak gabah petani di daerah.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Perum Bulog berkaborasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) untuk menyerap lebih banyak gabah petani di daerah.
Saat ini, Bulog hanya menguasai 8 persen dari total produksi beras nasional sehingga pasokan dan harga produk pangan utama masyarakat Indonesia ini rentan diatur oleh para pengusaha beras.
Diketahui, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional per tanggal (19/08/2025) terjadi kenaikan harga beras di banyak daerah zona 2 dan zona 3. Harga beras medium di zona 1 Rp13.905/kg, di wilayah zona 2 Rp14.531/kg, serta zona 3 Rp16.407/kg.
"Tentunya hal ini disebabkan oleh banyak faktor, baik puncak musim panen yang telah usai, juga menurut kami diakibatkan oleh keterlambatan supply beras oleh Bulog dan Pengusaha Beras Nasional. Di sisi lain, isu beras oplosan juga sedikit banyak mempengaruhi psikologi rantai pasok beras," ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Selasa (19/08/2025).
Baca juga: Ketua DPD RI: Sekolah Rakyat Implementasi Asta Cita, Harus Jadi Tulang Punggung SDM Indonesia
Meski demikian, ia mengungkapkan berdasarkan data yang diterima sudah terjadi penurunan harga beras di sejumlah daerah karena intervensi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau beras (SPHP) pemerintah.
"Kita optimis, harga beras akan segera stabil meskipun bersifat sementara, karena cadangan beras pemerintah masih cukup aman mendekati angka 4 juta ton," jelasnya.
Sultan turut berharap agar Bulog segera mempercepat intervensi pasar di setiap daerah terkait sehingga tidak terjadi inflasi harga pangan daan eskalasi sosial di tingkat bawah.
"Persoalan harga beras yang jauh melampaui HET sangat tidak relevan dengan capaian swasembada beras pemerintah. Oleh karena itu ke depan kita ingin Bulog harus menguasai lebih banyak pasokan produksi beras nasional," ungkap Mantan aktivis KNPI itu.
Menurut Sultan, beras merupakan kebutuhan strategis yang dalam proses produksi dan peredarannya dikuasai oleh negara. Jika berkolaborasi, Bulog dan KMP bisa menampung lebih dari Separuh produksi beras Nasional.
"Koperasi Merah Putih perlu mengambil peran pembiayaan dan pendampingan terhadap kebutuhan produksi petani. Dengan demikian sedikit banyak pemerintah dapat menguasai total cadangan beras di pasaran," tutupnya.
20 Persen Keuntungan Koperasi Merah Putih Harus Disetor ke Desa, Budi Arie: Enggak Apa-apa |
![]() |
---|
Krisis Beras Oplosan: Berkah Tersembunyi untuk Ekonomi Kerakyatan |
![]() |
---|
Menkop Budi Arie: Koperasi Desa Merah Putih Bukan Simpan Pinjam, tapi Perkreditan Rakyat |
![]() |
---|
Tito Karnavian Apresiasi Gerakan Pangan Murah oleh Perum Bulog dan Polri |
![]() |
---|
Bapanas Klaim Penyaluran Bantuan Pangan Besar Sudah Tersalur 90 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.