Masjid Besar Rancaekek Saksi Bisu Syahidnya Pejuang
MASJID Besar Rancaekek pernah menjadi tempat peristirahatan terakhir para pejuang yang meninggal ketika perang di tahun 1946.
Editor:
Anita K Wardhani

Untuk yang kedua kalinya, masjid itu dirombak pada tahun 1986. Menurutnya, ukuran masjid diperlebar dan ditinggikan sekitar 60 cm lantaran makin banyak yang beribadah. "Waktu itu untuk pertama kalinya masjid itu menggunakan anak tangga. Mungkin dulu sudah diperkirakan untuk mengantisipasi banjir," katanya.
Terakhir kalinya, kata Unang, masjid itu dirombak pada tahun 2006 hingga pada akhirnya diresmikan Bupati Bandung yang pada waktu masih dijabat Obar Sobarna. "Sekarang masjid sudah pakai menara dan sudah pakai kubah," ujarnya.
Bagi warga letak masjid yang bercat hijau ini memang sangat statregis. Sebab, berada di jalan yang menghubungkan tiga kecamatan, yakni Rancaekek, Solokanjeruk, dan Majalaya. Karena itu masjid ini selalu ramai di setiap waktu meski belum masuk waktu solat. "Masjid ini sejuk, dingin dan nyaman untuk singgah meski hanya untuk istirahat," ujar Iqbal Muhammad kemarin.
Meski tak diketahui asal usul masjid tersebut, warga sekitar tetap menggunakan Masjid Besar Rancaekek untuk beribadah terutama di bulan Ramadan ini.
- Alasan Krisdayanti Tetap Berpuasa Dalam Kondisi Hamil
- Santri Rumah Tahfidz Pelaihari Wajib Hafal Dua Ayat Sehari
- Mandi Junub Kesiangan, Puasanya Sah atau Tidak?
- Masjid Agung Demak, Tempat Berkumpulnya Para Wali
- Nyentriknya Seragam Petugas Masjid Istiqlal
- Belum Terjadi Lonjakan Penumpang