Masjid Agung Ciamis Tanpa Bangunan di Zaman Kanjeng Dalem
MASJID Agung Ciamis, yang berdiri megah di bagian barat Alun-alun di pusat Kota Ciamis, tidak hanya kelihatan anggun
Editor:
Hendra Gunawan
Bentuk bangunan Masjid Agung Ciamis yang kita kenal sekarang adalah hasil renovasi kelima yang dilaksanakan pada tahun 2002, saat H Oma Sasmita SH MSi menjadi bupati Ciamis ke-36. Dengan mengerahkan infak dari para PNS se-Ciamis yang terkumpul sampai Rp 11 miliar, Masjid Agung Ciamis dipermak besar-besaran.
Ada beberapa perubahan, mulai dari pembuatan kubah utama yang lebih besar dan tinggi menjulang dari serat kaca tanpa meruntuhkan kubah lama. Kemudian ditambah empat kubah kecil masing-masing di tiap sudut atap. Lantai keramik diganti dengan granit yang didatangkan khusus dari Italia.
Di depan serambi masjid dibangun dua menara tinggi yang kokoh berwibawa yang dihubungkan dengan basement yang berfungsi sebagai ruang kantor, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Pada era pemerintahan Bupati Ciamis H Engkon KOmara (bupati Ciamis ke-37), halaman dan pekarangan Masjid Agung ini ditata.
Yang cukup fenomenal adalah penanaman 20 buah pohon kurma yang kini tumbuh subur dan telah menempatkan Masjid Agung Ciamis sebagai masjid dengan koleksi pohon kurma terbanyak di Jawa Barat. Dengan koleksi puluhan pohon kurma ini tak hanya membuat suasana masjid agung Ciamis yang sejuk, tetapi juga semakin cantik menarik dan setiap saat menjanjikan kesegaran dengan tebaran oksigen yang diproduksi daun-daun kurma tersebut.