Ramadan 2020
Quraish Shihab Jelaskan Anjuran Pelaksanaan Buka Puasa, Itikaf, dan Tadarus saat Pandemi Corona
Ulama Quraish Shihab menjelaskan soal buka puasa, itikaf, dan tadarus, yang dilakukan saat menghadapi pandemi virus corona.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ulama Quraish Shihab menjelaskan soal buka puasa, itikaf, dan tadarus, yang dilakukan saat menghadapi pandemi virus corona.
Ia mengatakan, buka puasa tak harus dilakukan di masjid, bisa di rumah.
Umat Islam dianjurkan untuk memberi makanan untuk orang berbuka puasa.
Mengingat, pemberi makanan tersebut akan mendapat pahala sesuai orang yang menjalankan puasa.
"Yang banyak dianjurkan di bulan puasa ini adalah memberi buka puasa."
"Nabi Muhammad SAW di dalam sabdanya berkata, siapa yang memberi orang yang berpuasa, dia akan mendapat ganjaran sesuai ganjaran orang yang berpuasa itu," ujar Quraish Shihab, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat (24/4/2020).
Ia menambahkan, masyarakat bisa memberi makanan untuk berbuka, meski di tengah pandemi virus corona seperti sekarang.
"Memberi buka kata nabi, meski seteguk air atau sebiji kurma, itu bisa dilakukan tanpa terpengaruh (pandemi virus corona)," jelasnya.
Baca: Anjuran Pemkot Bogor Dalam Menjalani Ibadah Puasa di Bulan Ramadan
Baca: Pesan Ramadan Jokowi: Momen Memutus Mata Rantai Penularan Covid-19, Resapi Makna Sejati Ibadah Puasa
Baca: Imbauan Ibadah di Rumah, Masjid di Bantul Memandu Tarawih Menggunakan Pengeras Suara
Mengenai pelaksanaan itikaf, umat Islam memang harus melakukan di masjid.
Namun, bisa dilakukan di rumah apabila di masjid dikhawatirkan tertular virus corona.
"Itikaf harus di masjid. Tapi kalau dampak buruk di masjid bisa berbahaya, kita bisa ambil substansinya."
"Orang yang beritikaf itu merenung, itu bisa dilakukan di masjid, bisa dilakukan di rumah," terang Quraish Shihab.

Sementara itu, kegiatan tadarus tak hanya dilakukan di masjid, tapi juga bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.
Menurutnya, antara anggota keluarga bisa saling mengajari dan berdiskusi.
"Tadarus itu bukan membaca alquran. Selama ini kita keliru berlomba-lomba menganggap itu tadarus."
"Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca alquran, dengan mempelajarinya."
"Sekarang itu, kalau di rumah kesempatannya luar biasa kalau kita melakukan tadarus."
"Itu kesempatan yang luar biasa untuk mengajar anak-anak kita, untuk diskusi dengan keluarga kita," ungkapnya.
Baca: Masyarakat Jalani Ramadan saat Pandemi Corona, Jokowi Ajak Resapi Makna Ibadah Puasa
Baca: Imbauan Dokter untuk Pasien Diabetes yang Menjalani Ibadah Puasa Saat Pandemi Covid-19
Baca: Imbau Warga Lakukan Ibadah Ramadan di Rumah, Ganjar Minta Takmir Masjid Tetap Siarkan Pengajian
Quraish Shihab menyimpulkan, kegiatan tadarus lebih baik dijalankan di rumah, sesuai yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Itu lebih baik daripada baca alquran di masjid. Karena tadarus itu mengulangi bacaan sampai paham kandungannya."
"Sahabat nabi dulu begitu, mereka kumpul dan tidak pindah ke ayat yang lain sebelum mereka paham betul makna ayat yang dibaca," imbuhnya.
Imbauan Kemenag
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin mengimbau, umat Islam tetap berada di rumah selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
Kebijakan tersebut disampaikan Kementerian Agama untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini masih belum terselesaikan.
"Umat Islam di seluruh Indonesia diimbau agar dalam melaksanakan ibadah, baik sholat dan segala aktivitas yang terkait dengan datangnya bulan suci Ramadhan, diharapkan untuk tetap berada di rumah," ujar Kamaruddin, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat (10/4/2020).
Meski melaksanakan ibadah di rumah, Kemenag mengimbau untuk tetap menjalankannya sesuai dengan fikih puasa.
Kamaruddin mengatakan, kegiatan yang mengumpulkan massa saat di bulan Ramadhan seperti buka bersama, Nuzulul Qur'an, dan tadarus Qur'an di Masjid, sementara ditiadakan.
Baca: Bulan Ramadan, Begini Kebiasaan Khabib Nurmagomedov
Baca: Ramadan di Rumah Aja, Yuk Dengar Tausiyah UAS hingga Aa Gym di TV dan Medsos, Catat Jam Tayangnya
Baca: Momen Sahur Pertama Artis di Ramadan 2020, Ada Raffi Ahmad hingga Nia Ramadhani
Masyarakat diminta untuk melakukan kegiatan tadarus di dalam rumah masing-masing.
Selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, masyarakat diminta tetap mematuhi kebijakan dari pemerintah.
Masyarakat harus menjaga jarak fisik, untuk mencegah penularan virus corona.
"Seluruh umat Islam di Indonesia diharapkan tetap menjaga bersama physical distancing, dan berperan bersama dalam memerangi Covid-19 ini," imbau Kamaruddin.
Ia menjelaskan, kebijakan menjalankan ibadah dari rumah ini tidak akan mengurangi pahala, karena dilaksanakan dalam kondisi darurat.
"Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah kita di rumah masing insyaallah tak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita, karena kita sedang dalam keadaan darurat."
"Kebijakan pemerintah terhadap rakyatnya tentu berorientasi kepada kemaslahatan," jelasnya.
Kamaruddin juga mengimbau agar masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, untuk membunuh virus corona.
Baca: Ramadan dan Corona, Masih Ragu Puasa Bakal Turunkan Imunitas? Simak Penjelasan Ahli Gizi
Baca: Ramadan di Masjid Agung Al Azhar, Ada Tausiah Online Ustaz Abdul Somad dan Kajian Via Podcast
Baca: Sepanjang Ramadan Ini Dipastikan Tidak Ada Salat Tarawih dan Bukber di Masjid Istiqlal
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker saat ke luar rumah dan tetap menjaga jarak aman.
"Menggunakan masker, menjaga jarak minimal 1 hingga 2 meter, tetap berada di rumah," tegasnya.
Kemenag juga meminta agar masyarakat tak melaksanakan mudik lebaran dan membatasi kegiatan sosial.
"Juga untuk kali ini kita melaksanakan ibadah di rumah dan tidak mudik pada saat nanti Idulfitri, serta batasi interaksi, lakukan semua dengan disiplin."
"Jadilah pahlawan, lindungi diri dan orang lain. Mari menangkan perang dengan Covid-19," ajak Kamaruddin.
(Tribunnews.com/Nuryanti)