Rabu, 10 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Cerita Arief Mughni, Mahasiswa Indonesia Berpuasa di Mesir Saat Pandemi Covid-19

Arief Mughni (23), Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir menceritakan pengalaman menarik berpuasa di Kota Kairo, Mesir.

AFP/KHALED DESOUKI
Nekropolis piramida Giza di pinggiran barat daya ibukota Mesir Kairo digambarkan kosong pada 25 Maret 2020 setelah situs itu ditutup untuk masyarakat umum sebagai langkah perlindungan terhadap penyebaran virus coronavirus COVID-19. (AFP/Khaled DESOUKI) 

Di jalan raya, lanjut Arief bercerita, kita bisa melihat orang berlomba-lomba memberikan sajian berbuka
berupa kurma, air mineral, jus dan lain sebagainya.

Sajian berbuka itu diberikan kepada para
pengendara motor, mobil dan transportasi umum yang melintas.

"Di dekat-dekat masjid biasanya akan terbentang meja-meja yang sudah dihidangkan makanan berupa
nasi ayam atau daging yang dimasak seenak mungkin, kita tinggal duduk makan selesai," kata Arief.

"Namun karena masa pandemi, dan dilarangnya ada keramaian. Jadinya tahun ini tidak ada. Tapi lebih
ke mengantarnya ke tetangga terdekat," tambah Arief menjelaskan.

Pandemi virus Covid-19 yang mengganas di berbagai belahan dunia membuat pemerintah Mesir
memberlakukan lockdown. Lockdown di Mesir diterapkan per tanggal 15 Maret 2020.

Sejak lockdown, lanjut Arief, pemerintah Mesir meniadakan kegiatan peribadatan semua umat
beragama. Salat berjamaah di masjid-masjid kini diganti dengan lafaz azan.

"Dari hayya ala shalah dan hayya alal falah, menjadi alaa shallu fii buyuutikum atau Shalatlah di rumah masing-masing sesuai dengan arahan Rasulullah Saw," kata Arief.

"Jadinya kami beribadah di rumah kami masing-masing dan insya Allah tidak mengurangi semangat
kami," tambah Arief.

Di tengah pandemi Covid-19, Al Azhar Arief memotivasi umat muslimin dengan membuat siaran live
langsung dari mesjid Al Azhar.

Ketika Salat Tarawih dan Qiyamul Lail, pihak Al Azhar selalu menghadirkan Imam dari Al Azhar dan beberapa jama'ah dalam siaran.

"Sehingga warga Mesir danwarga asing merasa bertambah semangat, terutama di 10 hari terakhir ramadhan ini," jelas Arief.

Arief menjelaskan, berpuasa di Mesir di tengah situasi Covid-19 memberinya satu hikmah tersendiri.

"Selain kita menjaga hati, tubuh kita dengan puasa. Di masa pandemi ini kita lebih menjaga kebersihan,
dengan lebih sering mencuci tangan. Dan juga berusaha hidup lebih sehat," sambungnya.

Selain itu, untuk mengobati rindu dengan handai taulan di Indonesia, Arief kini tak perlu merasa cemas.

Berkat perkembangan teknologi, ia biasanya melakukan video call dengan keluarganya di Tanah
Air.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan