Sabtu, 13 September 2025

Ramadan 2021

Kisah Air di Makam Habib Cikini, Keluar Saat Akan Digusur Apartemen, Kini Dianggap Mujarab Jadi Obat

Air itu diyakini sebuah karomah yang tak pernah disangka sebelumnya oleh warga sekitar dan keluarga keturunan Habib Cikini.

(TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)
Kedua tangan seorang peziarah tampak membungkuk berdoa di makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi pada Senin (12/4/2021). 

Saat masuk ke bagian dalam, saya melihat tiga makam yang disekat berada di sisi kiri ruangan.

Kala itu, suasana makam tampak disambangi sejumlah peziarah. Ada yang duduk bersila sambil membaca doa secara khusyuk. Ada juga yang berdoa sambil memeluk dan mencium nisan Habib Cikini.

Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari mendiang Habib Abdurrahman. (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)
Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari mendiang Habib Abdurrahman. (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS) ()

Saya sempat berbincang dengan Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari Habib Abdurrahman.

Habib Amin juga menjabat sebagai Khodim (pengurus dan pembantu maqam Habib Cikini).

Ia bercerita sepenggal sejarah terkait sosok Habib yang dihormati para peziarah itu.

Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Beliau keturunan dari Hadramaut, bangsa Yaman. Ia memiliki hubungan yang dekat dengan Raden Saleh, pelukis tersohor zaman Hindia Belanda.

Sebab, Habib Abdurrahman sempat menikah dengan adik kandung Raden Saleh bernama Syarifah Rogayah bin Husein bin Yahya.

Dari pernikahan itu, Abdurrahman tidak dikaruniai anak. Kemudian ia menikah lagi dengan perempuan asli Betawi bernama Hajah Salmah.

"Beliau nikah lagi kemudian mendapatkan anak bernama Habib Ali Kwitang dan Habib Abdulqadir," cerita Habib Amin kepada TribunJakarta.com pada Senin (12/4/2021).

Nama Habib Ali Kwitang di kemudian hari tak kalah populer dengan ayahnya sebagai penyiar agama Islam yang dihormati.

Menurut Habib Amin, Habib Abdurrahman sempat menuntut ilmu di Yaman dan balik lagi ke Indonesia untuk menyiarkan agama Islam.

Ia menyebarkan Islam ke sejumlah daerah. Di antaranya, Pulau Jawa, Madura, hingga Sulawesi.

Beliau juga memiliki banyak murid. Salah satu yang juga tersohor bernama Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad atau dikenal dengan Habib Kuncung yang makamnya berada di kawasan Kalibata.

Wafat Tahun 1879

Habib Abdurrahman wafat pada tahun 1879. Karena memiliki hubungan saudara, jasadnya dimakamkan di atas lahan milik Raden Saleh.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan