Minggu, 7 September 2025

Ramadan 2025

Naskah Khutbah Jumat 7 Maret 2025, Ramadhan Cara Membangun Akhlak Budi Pekerti yang Luhur

Inilah naskah khutbah Jumat 7 Maret 2025 dalam rangka bulan puasa Ramadhan 2025/ 1446 Hijriah, membentuk kepribadian akhlak yang luhur di Ramadhan.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SHOLAT JUMAT - Pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Al Azhom, Kota Tangerang, Jumat (20/8/2021). Inilah naskah khutbah Jumat 7 Maret 2025 dalam rangka bulan puasa Ramadhan 2025/ 1446 Hijriah, membentuk kepribadian akhlak yang luhur di Ramadhan. 

Kedua, membersihkan hati. Pada tengah bulan Sya’ban kita juga memperingati malam nisfu sya’ban. Saat malam itu Allah menebarkan ampunan kepada seluruh hamba-Nya, kecuali yang musyrik dan punya permusuhan di hatinya. 

Malam itu juga menjadi malam yang tepat guna memperdalam hubungan kepada Allah melalui ibadah dan doa.

Nisfu Sya’ban terjadi hanya berselang lima belas hari sebelum Ramadan. Sehingga peringatan Nisfu Sya’ban yang kita lakukan kemarin menjadi bekal menyongsong ibadah Ramadan.

Hadirin Jamaah Jum’at yang Berbahagia

Ada tiga hal yang dijanjikan oleh Allah ketika bulan Ramadan untuk umat muslim, yakni Rahmat, Ampunan, dan Balasan Surga. Rasulullah bersabda:

أولُ رمضانَ رحمةٌ، وأوسطُه مغفرةٌ، وآخرُه عتقٌ من النارِ

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.”

Rahmat merupakan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Berkat rahmat inilah kelak umat Islam bisa mendapat ampunan di akhirat dan memperoleh balasan Surga. 

Bahkan rahmat merupakan penentu nasib seseorang di hari akhir. Boleh jadi orang rajin beribadah tetapi jika belum meraih rahmat Allah, maka bisa jadi tidak mendapat jaminan dari Allah.

Terdapat cerita menarik, bahwa nanti akan ada seseorang yang dimasukkan surga karena rahmat Allah. Kemudian ia protes kepada Allah agar dimasukkan ke Surga karena ibadahnya. Sebab ia merasa sudah rajin beribadah di dunia. 

Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk meimbang ibadahnya. Ternyata bobot ibadahnya hanya mampu mengimbangi karunia penglihatan yang selama ini dinikmati. 

Sedangkan Allah masih memberi nikmat-nikmat yang lain. Oleh karena itu ia akhirnya menerima dimasukkan Surga karena rahmat-Nya.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Ibadah puasa di bulan Ramadan ini memiliki nikmat yang besar. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Surat Al-Baqarah: 183)

Puasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi seorang mukmin dimaksudkan agar dapat membentuk seseorang berkepribadian akhlak yang luhur. Sikap orang puasa yang senantiasa menahan diri akan diisi dengan ibadah yang terkandung dalam bulan Ramadan. 

Sedangkan puasa Ramadan juga memberikan pendidikan yang sangat berharga bagi kita. Yaitu memberikan istirahat bagi perut yang senantiasa bekerja tanpa henti.

Kemudian membiasakan berlapar-lapar karena lapar dapat menumbuhkan akhlak baik dan budi pekerti. Memberi perasaan kepada orang kaya agar dapat merasakan perasaan orang miskin yang terkadang tidak mendapat makanan. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan