Pengumuman UN
Wah, Peraih Unas Tertinggi Tak Bisa Kuliah
Dina Bakti Pertiwi, 18, tak pernah menyangka akan menyab
Editor:
Anton
Dina mengaku tidak risih ketika harus bekerja saat kuliah nanti. Apalagi semenjak SMA, dia sudah mencari uang saku sendiri antara lain dengan cara memberikan les tambahan untuk teman sekelasnya. “Hasilnya lumayan untuk uang saku dan biaya les sebelum Unas,” ujarnya.
Dina memang hanya bisa mengikuti les yang berbiaya murah, seperti les dari guru sekolahnya. Dia tidak mampu mengikuti les di tempat bimbingan belajar seperti kebanyakan murid SMAN 1 Jember. “Lha wong biayanya jutaan, jelas tidak mampu. Saya cukup les yang biayanya Rp 40 ribu per bulan,” imbuhnya.
Meski murah, les tersebut sangat berarti baginya. Apalagi ditunjang kecerdasan yang dia miliki, nilai tertinggi Unas itu seakan menjadi penebus bagi penyuka mata pelajaran Matematika itu. “Pokoknya optimistis, nyantai aja, dan berusaha. Kemarin saja sebelum Unas, HP saya hilang tapi tidak saya pikir banget dan dibawa nyantai saja. Jadinya gak ganggu konsentrasi saat Unas,” tukas cewek yang suka nyanyi dan jalan-jalan itu.