Bentrok Cikeusik
Suryadarma Dianggap Tak Becus Urusi Masalah Ahmadiyah
SETARA Institute mengecam keras peritiwa bentrok yang menewaskan enam jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik
Penulis:
Prawira
"Dalil sesatnya Ahmadiyah yang dikeluarkan oleh MUI kembali memicu kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah Cikeusik Pandeglang. Dikabarkan dalam penyerangan ini 6 orang jemaat Ahmadiyah meninggal dunia dan sejumlah korban luka-luka. SETARA Institute mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan warga dan kelompok organisasi Islam garis keras yang terus menerus melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap Ahmadiyah," kata Hendardi, Ketua SETARA Institute dalam siaran persnya, Minggu (6/2/2011).
Menurut Hendardi, aksi kekerasan juga terus berlanjut akibat ketundukan aparat Polri pada organisasi-organisasi Islam garis keras tanpa mau mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang melakukan aksi kekerasan.
Menurutnya, pembiaran terus menerus terhadap aksi kekerasan telah mempertebal impunitas pelaku kekerasan dan melahirkan preseden buruk bahwa seolah-olah tindakan apapun terhadap Ahmadiyah dapat dibenarkan. "Apapun alasannya kekerasan adalah tindakan kriminal yang harus ditindak dan diproses secara hukum," katanya.
Laporan SETARA Institute pada tahun 2009 terjadi 33 tindakan pelanggaran dan meningkat tajam pada tahun 2010 sebanyak 50 tindakan pelanggaran yang menimpa jemaat Ahmadiyah. Peningkatan itu diantaranya dipicu oleh provokasi pejabat publik yang menyulut kekerasan (condoning) yang dilakukan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali dan ketundukan aparat Polri pada tekanan organisasi garis keras. Karena itu, SETARA Institute meyakini kalau Presiden bertindak, maka kekerasan dapat ditekan dan diproses secara hukum.
"Untuk itu SETARA Institute kembali mendesak agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak, memerintahkan Kapolri untuk memberikan jaminan keamanan kepada jemaat Ahmadiyah, menangkap pelaku-pelaku kekerasan, dan memeriksa Kapolres Pandeglang," kata Hendardi.
Bukan itu saja, SETARA juga meminta agar Presiden mencopot, Menteri Agama Suryadharma Ali yang nyaris tidak melakukan tindakan dan prakarsa apapun yang kondusif atas ratusan pelanggaran kebebasan beragama/ berkeyakinan di Indonesia.