Bom Bunuh Diri Cirebon
Muchamad Syarif Sebut Bapaknya Kafir
Entah apa yang merasuki pikiran Muchamad Syarif sampai nekat menyebut dan menuduh bapaknya, Abdul Gafur
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Anwar Sadat Guna

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Entah apa yang merasuki pikiran Muchamad Syarif sampai nekat menyebut dan menuduh bapaknya, Abdul Gafur seorang kafir.
Tuduhan terhadap sang ayah tak lain lebih pada persoalan beda pemahaman soal agama. Syarif bahkan tak menerima penjelasan ayahnya yang memberi nasihat.
"Waktu dinasehatin, dia bilang ke saya kafir. Saya bilang ke dia (Syarif) harus ibadah rajin. Dia bilang selalu menasehati, mau masuk surga enggak? Kayaknya surga di tangan dia saja," cerita Gafur kepada wartawan di Cirebon, Senin (18/4/2011).
Syarif memang terkenal ingin menang sendiri untuk soal agama. Ia begitu keras setelah bergabung dengan sekelompok aliran keras pada 2009. Waktu Gafur sakit, Syarif yang tiba-tiba datang menyalaminya, dan bilang, "Bapak akan mati." Padahal bapaknya saat itu sedang sakit keras.
Selain itu, pandangannya juga lain menyikapi hukum yang ada di Indonesia. Ia menilai KUHP adalah ciptaan orang-orang kafir peninggalan Belanda. Karena orang Indonesia mayoritas Islam, seharusnya hukum yang ditegakkan adalah hukum Islam.
Syarif diduga keras pelaku peledakan bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro Polresta Cirebon. Ia tewas karena bom yang dibawanya.
Sedikitnya 30 orang terluka akibat terkena serpihan bom. Satu di antara korban itu adalah Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Dari tubuhnya, ditemukan tak kurang 50 serpihan bom, mulai baut, mur, dan paku.