Bom Bunuh Diri Cirebon
Sang Ayah Malah Bersyukur Muchamad Syarif Tewas
Tewasnya Muchamad Syarif yang diduga melakukan bom bunuh diri tak membuat keluarganya merasa kehilangan.
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom

"Ya saya bersyukur kalau dia meninggal. Kalau dia hidup lebih berbahaya. Kalau hidup nanti tambah gawat, tambah runyam, dan nama orangtua dibawa-bawa," ujar Abdul Gafur kepada wartawan di hotel Zamrud, Jalan Wahidin, Cirebon, Senin (18/4/2011).
Gafur mengaku, sehari setelah ledakan meyakini Syarif lah orang menjadi pelaku bom bunuh diri. Terlihat dari cici-ciri di tubuhnya. Gafur sangat paham bagian tubuh milik Syarif, satu di antara ciri fisik tersebut adalah bentuk gigi yang patah. Menurut Gafur, gigi patah dialami Syarif waktu kecil.
Peristiwa bom bunuh diri Syarif yang melukai 30 orang, termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco, mengingatkan Gafur pada omongan anaknya pada 2009 lalu. Saat itu Syarif mengatakan kepada Gafur dan keluarga akan memberi kejutan. Syarif tak merinci kejutan apa yang dimaksud.