Bom Bunuh Diri Cirebon
Lima Anggota Komplotan Bom Bunuh Diri Cirebon Diburu
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih terus mengejar lima DPO tersangka terorisme bom bunuh diri Cirebon.
Editor:
Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih terus mengejar lima DPO tersangka terorisme bom bunuh diri Cirebon. Kelima orang tersebut memiliki peranan penting, terutama dalam perakitan dan pemberian latihan merakit bom.
Lima DPO tersebut antara lain, Achmad Yoseph alias Hayat yang merupakan pelaku yang siap melakukan bom bunuh diri, Beni Asri (terlibat menyembunyikan DPO bom Klaten dan sisa bom Cirebon), Heru Komaruddin (ahli perakit bom bunuh diri), Nanang Irawan alias Nangdut (terlibat bom Klaten, berperan memberikan pelatihan kepada perakit bom), dan Yadi Alhasan alias Abu Fatikh (terlibat dalam pelatihan bom).
"Lima tersangka itu masih dalam pengejaran. Bagi warga yang melihat kelima orang itu, harap melapor kepada kami," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam dalam jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Kamis (19/5) siang.
Bom bunuh diri meledak 15 April 2011 di Masjid Az-Zikro Mapolresta Cirebon. Satu tewas yang merupakan pelaku dan 29 lain luka-luka.
Dari penyelidikan, bom bunuh diri Cirebon memiliki keterkaitan dengan bom-bom lain di Indonesia termasuk Klaten, Jawa Tengah. 16 orang (termasuk pelaku bom bunuh diri yang tewas) sudah dinyatakan tersangka dan ditangkap.