Kamis, 9 Oktober 2025

helikopter jatuh

Cerita di Balik Evakuasi: Halo Mister! Puing Pesawat A1

Saat tengah mendaki menerobos hutan, beberapa anggota tim mencium bau benda terbakar dan bau avtur, bahan bakar pesawat.

zoom-inlihat foto Cerita di Balik Evakuasi: Halo Mister! Puing Pesawat A1
Tribun Manado/Rizky Adriansyah
Evakuasi jenazah korban kecelakaan helikopter di Bitung Kamis (4/8/2011). Helikopter Helly Bell 412 PK FUG Milik PT Nyaman Airways yang disewa perusahaan tambang PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) jatuh di lereng gunung Duasaudara Kota Bitung Rabu (3/8/2011).

Laporan Repoter tribunmanado.co.id, Rizky Adriansyah dan Pengasihan Susanto Amisan

TRIBUNNEWS.COM - Dua unit mobil Toyota Hardtop di penuhi sejumlah sukarelawan dari Basarnas, Polisi dan warga. Sebagian sukarelawan yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan bahkan memenuhi bemper depan dan belakang serta kap mesin Mobil Rambo,istilah warga setempat untuk toyota hardtop  yang dimodifikasi untuk mengangkut barang di hutan.

KENDARAAN itu  melaju kencang menyusuri hutan perkebunan kelapa, sebelah utara Gunung Duasudara. Diikuti tiga kendaraan lain milik SAR dan Dinas Kehutanan Bitung. Semakin masuk ke dalam hutan, bentuk jalan semakin tak terlihat, tertutup semak belukar dan sejumlah pohon- pohon muda. Ditambah lagi , kendaraan harus melewati jurang-jurang yang mengangga di sisi kanan jalan, membuat suasana malam itu itu bertambah mencekam.

"Bapegang jo, bapegang jo, tikungan patah di muka," ujar sopir  berteriak, mengingatkan penumpang yang berdiri di bemper saat kendaraan melewati tanjakan terjal, dan tikungan tajam. Kondisi jalan tanah malam itu lembab dan licin.

Sebuah gundukan tanah akhirnya menghentikan laju lima kendaraan  pengangkut tim SAR. Perjalanan untuk melakukan pencarian titiik jatuhnya helikopter harus dilanjutkan dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang menanjak.

Setelah berjalan kaki sekitar 50 meter, sebuah percabangan jalan kembali menghentikan langkah mereka. Tim pun melakukan briefing sejenak, dan diputuskan untuk membagi 60 orang sukarelawan menjadi dua tim. Tim I ke arah kanan dan Tim II ke arah kiri.

Tribun Manado yang masuk tim II yang dipimpin Kapolsek Bitung Utara AKP Fenti Kawulur, mulai melanjutkan perjalanan. Waktu mennunjukan 22.30, situasi gelap gulita menambah mencekamnya suasana pencarian helikopter yang jatuh pada pukul 15.00.

Tanjakkan terjal yang tak menyisakan pelataran membuat paru-paru semakin sesak, nafas semakin terengah-engah. Beberapa di antara anggota tim akhirnya menyerah dan turun kembali.

Memasuki hutan berkanopi tebal yang menjadi lokasi terakhir saat saksi mata melihat helikopter, para sukarelawan mulai saling berteriak sambil menyorotkan lampu senter ke segala penjuru hutan.

"Halo mister..halo mister..." Sebagian besar anggota tim berteriak sekencang-kencangnya. suara bergema di antara  pepohonan besar.

Semakin masuk ke dalam hutan yang pekat, hawa dingin mulai terasa. Oksigen yang menipis karena mungkin berebut dengan tumbuhan hutan tak menyurutkan semangat tim sesegera mungkin titik jatuh pesawat dan sesegera mungkin menolong para korban.

Saat tengah mendaki menerobos hutan, beberapa anggota tim mencium bau benda terbakar dan bau avtur, bahan bakar pesawat. "Hoii berhenti, ada bau tabakar ini!" ujar seorang anggota tim yang berada di depan.

Kapolsek Fenti Kawulur kemudian memerintahkan seluruh anggota tim berhenti melangkah. Kepala Lingkungan dan seorang anggota BKSDA yang menjadi penunjuk jalan mencurigai sebuah lokasi, lembah di sebelah gunung tempat lokasi pesawat jatuh. Kapolsek lalu mengontak Tim 1 melalui HT, sedangkan anggota lain berkomunikasi melalui lampu senter yang diarahkan ke pepohonan, sebagian mereka saling berteriak memberi petunjuk arah.

Para anggota tim langsung berlarian mengarah ke lembahan yang dituju dengan penuh semangat tanpa mempedulikan pakis berduri dan rotan melintang yang menghalangi jalan. Namun tiba-tiba, suara dari HT Kapolsek menghentikan langkah sementara. "Puing pesawat ditemukan, A1, positif." Suara itu sangat keras terdengar dari HT.
Ketua tim segera menanyakan posisi penemuan tersebut. Diketahui lokasi berada di Danawudu yang berarti berada di bukit sebelah. Mengetahui berada jauh dari lokasi, anggota tim kembali mendaki bukit sambil merayap dan setengah berlari memotong jalur.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved