Papua Memanas
Raimuna Nasional Pramuka X Terancam Ditunda
Akibatnya pelaksanaan Raimuna X dikabarkan mengalami penundaan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Penulis:
Chanry Suripatty
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Serangkaian aksi penembakan dan kekerasan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap warga sipil di Papua, khususnya di kota Jayapura dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini menyebabkan situasi di Provinsi Papua semakin tidak kondusif. Akibatnya pelaksanaan Raimuna X dikabarkan mengalami penundaan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Ketua Panitia Raimuna X drh Constant Karma kepada Tribunnews.com, Selasa (12/6/2012) siang mengakui dirinya sudah menerima pesan singkat (SMS) soal penundaan pelaksanaan Raimuna X yang sebelumnya direncanakan pada tanggal 25 Juni hingga 1 Juli 2012.
"Saya juga sudah mendapat SMS dan saya sudah lapor ke Pak Gubernur. Tetapi gubernur mengatakan Pak Sekda tunggu surat resminya. Saya sudah menyuruh mereka menelpon ke kwarnas dan mungkin nanti pemberitahuannya akan datang dari Menkokesra," katanya.
Namun Karma mengatakan diundur, namun dia belum mengetahui secara pasti sampai kapan pengunduran tersebut.
"Kemarin tanggal 25 Juni waktu ketemu dengan Presiden beliau meminta tanggal 4 Juli. Karena tanggal 2 Juli beliau di Australia. Terus ke Jayapura tanggal 3 Juli datang dan bermalam. Paginya tanggal 4 Juli akan membuka Raimuna. Tetapi agenda itu berubah lagi," ujarnya dengan nada pelan.
Saat ditanya Tribunnews tentang situasi keamanan di Papua khususnya Kota Jayapura saat ini, menurutnya sudah pasti membawa pengaruh yang besar bagi ribuan peserta Raimuna ini.
"Sudah pasti, karena itu anak-anak umur 16 - 24 tahun. Orang tua siapa yang tidak khawatir melepas anaknya dalam keadaan situasi seperti ini, dengan membiarkan anaknya pergi mengikuti Raimuna," tuturnya.
Saat mengikuti rapat Kwarnas, dimana salah satu agendanya membahas mengenai penundaan Raimuna, Karma menjelaskan, saat berada di Jakarta sudah 4.000 pramuka yang mendaftar di Kwarnas dari setiap kwarcab seluruh Indonesia. Sedang peserta dari negara tetangga tercatat sudah tujuh negara yang siap menghadiri pertemuan akbar para pandega ini.
"Tetapi sekarang jadwal mundur. Tetapi sekali lagi kami belum menerima surat dan masih menunggu," ungkapnya.
Mundurnya pelaksanaan Raimuna ini berpengaruh terhadap para peserta yang sudah membeli tiket khususnya tiket promo yang kebanyakan diambil peserta dari Sumatera.
"Itulah resiko menunda. Kita terus terang semangat juga sudah turun. Terus sekarang barang-barang yang sudah kita beli mau taruh dimana," ucapnya.
Padahal sebagai ketua panitia, Constant Karma yang juga Sekda Papua ini menegaskan segala kesiapan dari panitia sudah siap dan tinggal menunggu waktu pelaksanaannya saja.
"Kita menunggu kebijakan presiden. Kalau presidennya tidak mau dan minta tunda, kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
BACA JUGA: