Lurah Firman jadi Bingung yang Ambil Raskin Berkurang
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Bambang Budiyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Restudia
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Bambang Budiyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Raskin Kota Banjarmasin mengakui jika memang ada data baru dari BPS untuk jumlah warga penerima raskin, mulai Juni ini.
Ia mengatakan perubahan jumlah yang ada malah bertambah dari jumlah sebelumnya. Dari 19.910 RTS menjadi 20.176 RTS atau naik 266 RTS. Namun berkurangnya data penerima raskin di tiap kelurahan, tetap dimungkinkan terjadi.
Semua menurutnya, ditentukan berdasarkan dari kriteria BPS dalam menentukan masyarakat miskin. Pemko sendiri, hanya menerima berupa data penduduk miskin yang telah ditandatangani oleh Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin.
"Memang ada data baru dari BPS, perubahan data 2008 yang sebelumnya digunakan," ujarnya.
Rencananya, pada Rabu ini akan diadakan sosialisasi di tingkat kecamatan, dolog, kelurahan dan Bidang Kesra, untuk mencarikan solusi bagaimana penyampaiannya kepada masyarakat.
"Rabu ini rencananya kita adakan pertemuan. Untuk membahas terkait data baru dari BPS," katanya.
Berkurangnya jumlah rumah tangga sasaran (RTS) untuk pembagian raskin di Kelurahan Melayu, membuat bingung Lurah Melayu, Firman Syahrial. Bahkan, jumlahnya terbilang banyak, lebih dari setengah RTS di Kelurahan Melayu.
Dari 402 RTS menjadi 187 RTS atau berkurang 215 RTS. Jumlah, ini terangnya mulai berlaku pada Juni ini. Namun, dia mengaku belum berani memberitahukan kepada masyarakat, menunggu ada solusi dari pihak kecamatan terkait dengan pengurangan RTS ini.
Sebab, terangnya, berdasarkan rapat terakhir, tak hanya Kelurahan Melayu saja yang data jumlah penerima raskin berkurang, tapi banyak kelurahan lain, khususnya di Banjarmasin Tengah yang juga jumlah RTSnya berkurang.
Ia khawatir, jika warga yang biasanya menerima raskin setiap bulannya, akan bertanya-tanya dan protes. Mengapa pada Juni ini mereka tak mendapatkan raskin. Sementara sebelumnya dibagi mulai Januari hingga Mei.
"Makanya menunggu instruksi lebih lanjut. Belum berani kasih tahu warga dulu. Jumlahnya berkurang drastis," ujarnya, Senin (25/6/2012).
Baca juga: