Senin, 25 Agustus 2025

Sambas Divekuasi Selama Delapan Jam

Sambas (47), warga Kampung Jamburasa, Desa Sindangsari, Kecamatan Taraju, Kabupaten

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Sambas Divekuasi Selama Delapan Jam
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sambas (47), warga Kampung Jamburasa, Desa Sindangsari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, tewas setelah terperosok ke dalam sumur beracun sedalam delapan meter.

Jasad korban baru berhasil dievakuasi, Senin (9/7) malam, atau delapan jam setelah kejadian. Ketua Forum Relawan Bencana Tasikmalaya (FRBT), Gunawan Yudoharto, mengatakan musibah yang menimpa Sambas berawal ketika korban bersama Deni (30), menyiram tanaman cabe milik Ridwan (45).

Keduanya selama ini bekerja di kebun cabe milik Ridwan yang masih tercatat sebagai tetangga Sambas.

Menurut Gunawan, sekitar pukul 16.00, Sambas dan Deni melakukan penyiramaan mendekati sebuah sumur tua yang sudah tak dipakai. Sumur tua itu lokasinya tak jauh dari rumah Ridwan. Sumur tersebut hanya ditutupi papan yang diduga sudah lapuk.

"Entah kenapa, tiba-tiba korban melintas di atas sumur dengan menginjak papan. Korban langsung terperosok dan jatuh ke dalam sumur," kata Gunawan, Selasa (10/7/2012).

Deni sempat berupaya menolong. Namun saat melongok ke dalam sumur, ia merasakan sesak. Deni pun langsung berlari meminta pertolongan warga. Tak lama warga tiba di lokasi untuk menyelamatkan Sambas. Seorang warga nekad mencoba masuk sumur. Namun baru dua meter ia langsung minta ditarik karena merasa sesak.

"Warga kemudian menurunkan ayam yang diikat tali. Setelah beberapa menit didiamkan dan kemudian diangkat, ternyata ayam itu mati akibat gas beracun yang ada di dalam sumur. Setelah itu warga tak berani lagi bertindak dan menunggu pertolongan petugas," ujar Gunawan.

Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang police line untuk mengantisipasi hal buruk. Mengingat kondisi sumur yang membahayakan, polisi lantas meminta bantuan tim SAR dan anggota FRBT.

Namun karena medan jalan ke lokasi sangat berat, ditambah pemberitahuan yang terlambat, saat rombongan tim SAR dan FRBT tiba di lokasi, korban sudah meninggal dan berhasil mengangkat jenazah.

"Sambil menunggu kita tiba di lokasi, warga masih berupaya mengevakuasi korban dengan menggunakan kait yang diikatkan pada tali," kata Gunawan. Upaya itu berhasil. Kait menyentuh pakaian korban dan akhirnya warga bisa mengangkat jasad korban sampai ke permukaan.

Polisi dan petugas Puskesmas yang memeriksa korban tidak menemukan adanya luka mencurigakan. Korban murni meninggal akibat kecelakaan. Malam itu juga jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk dipulasara (dimakamkan).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan