Geng Siswi SMP Hajar Teman Sekelas hingga Pingsan
Aksi mirip geng sekolah, yang suka berbuat onar dan menyakiti teman sekolahnya kembali terjadi di Kota Blitar.
Editor:
Yulis Sulistyawan

Sehabis dihajar dan korban pingsan, pelaku meninggalkannya di gubuk tersebut. Baru satu jam kemudian, korban ditemukan Sutikno (45), mandor proyek yang sedang mengerjakan irigasi di dekat TKP. Melihat ada gadis yang berseragam sekolah tergeletak pingsan, dengan tubuh penuh pasir dan luka lebam, ia kaget.
Namun, tak berani langsung menolongnya sehingga Sutikno memberi tahu orang kampung dulu. Dengan menemukan alamat korban yang ada di bukunya, Sutikno memberi tahu orangtuanya.
Namun, rupanya Supartin, ibunya sudah tahu kalau anaknya mengalami nasib seperti itu. Sebab, sekitar satu jam sebelum Sutikno datang, SS dan teman-temannya mendatangi rumah Supartin. Bertemu Supartin, SS minta maaf kalau baru saja menghajar anaknya.
Namun, jika tak terima atas perbuatannya itu, SS menantang orangtua korban melaporkan ke polisi. Katanya, biar tahu kalau dirinya ini anaknya seorang lurah yang cukup dikenal. "Saya kaget karena ada rombongan sepeda motor datang ke rumah dan sepertinya teman-teman anak saya. Cuma anak saya nggak ada. Salah seorang dari mereka, menemui saya dan diminta maaf kalau baru saja menghajar anak saya.
Saya hanya bisa menangis. Sebab, mereka tak memberi tahu keberadaan anak saya sehingga saya tak bisa mencarinya," ujarnya. Di saat Supartin bersedih itu, tiba-tiba ada orang laki yang tak lain Sutikno datang dan memberi tahu kalau telah menemukan anaknya pingsan dan saat ini sudah di RSUD Mardi Waluyo. Karuan, ia langsung menjerit histeris.
Dwi Agus Sunyoto, Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 4 itu mengaku mereka itu baik korban maupun SS cs itu siswinya. Terkait kasus dugaan penganiayaan itu, pihaknya sudah menindaklanjutinya. "Siang ini mereka sudah dipanggil dan dimintai keterangan oleh guru kesiswaan. Soal hasilnya, ya belum tahu," ungkapnya.
Sementara Iptu Nur Janni, Kanit PPA Polres Blitar mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti. Soal kasus itu, memang berada di wilayah hukumnya meski sekolah mereka berada di kota. "Kami belum bisa menjelaskan kasus itu, nanti saja karena masih kami selidiki," akunya, Rabu (1/8/2012)