Senin, 18 Agustus 2025

Mengintip Komunitas Sufi di Yogyakarta

Fenomena menarik yang berkembang di masyarakat kontemporer, khususnya di kota-kota besar, termasuk Yogyakarta adalah maraknya bentuk wacana spiritual.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Mengintip Komunitas Sufi di Yogyakarta
dok pri
Salah satu tarian yang dibawakan anggota Komunitas Sufi

Setiap Kamis malam, Zawiyah Haqqani Yogyakarta memiliki kegiatan rutin, yaitu berdzikir. Kemudian setiap Sabtu Legi diadakan pembacaan Maulid Burdah. Secara pribadi, anggota jamaah ini juga aktif bergabung di majelis dzikr dan ta'lim lainnya. Selain itu, Zawiyah Yogyakarta juga pernah menjadi Organizing Commetee Dzikr Akbar bersama dengan Syaikh Hisyam Kabbani dan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.

Joko menjelaskan bahwa jamaah Tarekat Haqqani bukan merupakan ormas, ataupun bentuk organisasi formal lainnya. Menurutnya, sebagaimana Islam itu sendiri yang tidak eksklusif maka, jamaah inipun demikian.

“Bagi saudara-saudara yang berkenan untuk berusaha menjalani Islam dengan sungguh, dapat bergabung dengan kami pada kegiatan-kegiatan rutin kami seperti, majelis dzikr di Kamis malam atau di Sabtu Legi,” serunya.

Di kota lainnya, zawiyah Haqqani memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Faktor kebiasaan lokal memang cukup mewarnai zawiyah di masing-masing daerah. Di Jakarta, tercatat ada 10 zawiyah yang tersebar.
Menurut Joko, Jamaah Haqqani di Jakarta dan Solo menarik banyak jamaah melalui tarian sufi whirling dervish yang dikembangkan ulama sufi Syaikh Jalaludin Rumi. Sedangkan zawiyah yang berada di Jawa Timur akrab dengan tradisi pengajaran khas pondok pesantren tradisional.

“Keragaman ini patut disyukuri karena merupakan rahmat dari Allah SWT, sebagaimana keragaman yang ada di dunia,” ujarnya kemudian tersenyum. (Riezky Andhika Pradana)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan