Jumat, 8 Agustus 2025

Kecelakaan Bus di Baturaden

Sanak Keluarga Berkumpul di Rumah Duka

Sanak keluarga dari Novilia Lutfiatul Khoiriyah, korban meninggal pada kecelakaan bus

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Sanak Keluarga Berkumpul di Rumah Duka
Tribun Jogya/Hanan Wiyoko
Bus PO RHJ mengalami kerusakan parah setelah kecelakaan karambol mengakibatkan enam orang tewas di Jalur Wisata Purwokerto-Baturraden, di Desa Rempoah, Baturraden, Minggu (4/11). (Tribun Jogya/Hanan Wiyoko)

Sanak Keluarga Berkumpul di Rumah Duka

TRIBUNNEWS.COM  UKUI,  - Sanak keluarga dari Novilia Lutfiatul Khoiriyah, korban meninggal pada kecelakaan bus PO Raharja di Batu Raden, Semarang, sudahJawa Tengah, telah berkumpul di rumah duka. Kediaman keluarga korban di RT/RW 03/03, Desa Bukit Jaya, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Provinsi Riau, sudah dipadati pelayat, Senin (5/11/2012).

Puluhan famili dan warga setempat datang silih berganti mengucapkan rasa dukanya kepada keluarga Novilia, sambil menunggu kedatangan jenazah yang telah diterbangkan dari Yogyakarta, pada pukul 11.40 WIB. Diperkirakan, jenazah akan tiba di Bandara Sultan SYarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, pukul 14.20 dan langsung dibawa ke rumah duka. Perjalanan menempuh waktu tiga jam dari Pekanbaru. Ayah korban, H Wahyu Widodo kepada Tribun mengatakan, seluruh anggota keluarganya dilingkupi rasa duka mendalam setelah mendapat kabar putri sulungnya meninggal dunia.

"Sanak famili, saudara dari jauh dan warga sudah berkumpul di sini. Kami menunggu kedatangan jenazah. Untuk menjemput jenazah di bandara, ada saudara kita di Pekanbaru dan mereka membawa ke sini," ungkap Wahyu dengan volume suara yang lemah dan serak.

Ia menjelaskan, mahasiswi kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) ini merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Semua anak-anak Wahyu perempuan. Keluarga pertama kali mendapat kabar duka itu dari pihak kampus dan teman dekat putrinya. Awalnya mereka belum percaya sepenuhnya, namun setelah ucapan serupa beruntun datang dari berbagai pihak, baru keluarga korban menyadari telah kehilangan Novilia.

Baca Juga  :

Wahyu mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum kecelakaan maut yang merenggut nyawa putrinya itu. Hanya saja sebelum berangkat ke Baturaden, Rabu (31/10/2012) pekan lalu, Novilia menelepon orangtuanya dan meminta izin untuk ikut seminar mahasiswa kedokteran islam se-Jawa. Ternyata itulah komunikasi terakhir dari antara keluarga dengan korban, hingga kabar duka itu sampai.

"Inilah jalan yang sudah dikasih Allah, kita berusaha menjalaninya. Meskipun memang awalnya tidak percaya dan tak terima dengan kondisi ini," tambah pegawai negeri sipil ini. (joe)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan