Curi Minyak di Kilang Sendiri
Aksi pencurian minyak mentah terus terjadi, bahkan kini melibatkan kalangan internal perusahaan minyak, dan menggunakan modus baru.
Berdasarkan data yang diterima Tribun, aktivitas pencurian minyak mentah juga berlangsung di jalur sumur lokasi minyak menuju tangki penampungan di Mengupeh. Setiap pengiriman empat atau lima truk tangki berkapasitas 15 ribu liter, maka satu truk tidak akan sampai ke sentral penampungan.
Jatah sopir lebih besar
Angka cukup fantastis yang didapat dari aksi pencurian minyak mentah di kilang sendiri, yang dilakukan sejumlah karyawan PT Montd'or yang berkomplot. Dengan tiga modus pencurian, dalam satu tahun, miliaran rupiah uang perusahaan menguap.
Menurut keterangan Hendra, mantan security di perusahaan milik Prancis itu, operasi pencurian di tanki penampungan di Tempino dilakukan pada malam hari.
"Biasanya pada pukul 12 malam, ketika semua truk sudah bongkar muatan, baru tangki penampung diukur. Ketika alat ukur menunjukkan angka 168 cm, maka yang dilaporkan 166 cm. Setelah pengurangan mencapai 6 cm, baru truk tangki berikutnya kencing di perjalanan," ucapnya.
Diketahui, ukuran 1 cm pada tangki penampungan setara dengan 7,23 barel. Pada tangki yang lebih besar, 1 cm bisa setara dengan 27 barel minyak mentah.
"Dalam satu operasi penjualan, sopir mendapatkan jatah paling banyak, dan sisanya dibagi-bagikan untuk yang lain. Misalnya saja, satu kali operasi didapat uang Rp 5 juta, maka jatah sopir Rp 1,5 juta. Sisanya untuk operator, tukang ukur, security dan supervisor," kata Hendra.
Katanya, sopir secara bergiliran mendapatkan jatah sebagai eksekutor penjualan minyak pada penampung. Makanya, karena berisiko paling tinggi, jatah sopir lebih banyak.
"Namun tetap saja yang paling banyak dapat yang empat orang itu, karena ia terima setiap kali operasi. Sedangkan 1 sopir paling dapat sebulan dua atau tiga kali. Dan tidak semua sopir mau berbuat seperti itu," kata Hendra.
Kendati demikian, aktivitas pencurian minyak itu sudah menjadi rahasia umum di lingkungan perusahaan itu.
Hanya kasus kecil
Sayangnya, saat Tribun mencoba mengonfirmasi hal ini ke perusahaan Montd'or tak seorangpun yang mau berkomentar banyak.
Staf perusahaan Montd'or oil Tungkal Limited yang ditemui di kantornya di Shang Ratu Hotel Jambi di Kamar 209, Rabu (28/11) pukul 14.00 enggan berkomentar terkait dengan terkait dengan adanya kasus pencurian minyak pada 2010 lalu.
"Kalau masalah itu kami tidak tahu. Mungkin bisa ditanyakan langsung pada atasan. Tapi saat ini atasan kami tidak ada di sini. Dan dia selalu di lapangan. Mungkin bisa dihubungi lewat telepon," kata staf yang enggan menyebutkan namanya.
Tak lama kemudian, Tribun mencoba untuk menghubungi Field Operation Superitendent (FOS) PT. Montd'or Poedio melalui ponselnya tidak ada jawaban. Berulangkali menghubunginya dan mengirimkan pesan singkat (SMS) juga tidak ada respon.
Akhirnya Tribun berhasil menghubungi seorang unsur pimpinan PT. Montd'or Bambang Erwanto. Bambang mengatakan tidak bisa banyak bicara. Ia meminta untuk menghubungi humas perusahaan guna mengkonfirmasi hal tersebut.