Minta Lima Interchange Cisumdawu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang yakin pembangunan jalan tol Cisumdawu tak akan berdampak buruk bagi daerah.
Editor:
Budi Prasetyo
Sebagaimana diberitakan, pembangunan tol Cisumdawu yang sudah tahap I pengerjaannya sudah mulai dilakukan November lalu membuat waswas para pengusaha, terutama pemilik rumah makan di sepanjang jalur Bandung-Sumedang. Karena jalur tersebut kemungkinan besar akan mati setelah para pengguna kendaraan lebih memilih jalan tol. Para pengusaha pun sempat stres mencari cara agar bisa bertahan dalam usaha mereka. Mereka berharap pemerintah bisa mencarikan solusi yang terbaik.
Hasil inventarisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumedang, jumlah rumah makan yang ada di sepanjang jalan mulai Sumedang kota sampai Jatinangor ada 160 warung makan.
"Itu data dua tahun lalu, mungkin saja sekarang sudah bertambah lagi. Bahkan di atas jalan Cadas Pangeran sekarang tumbuh warung makan juga," kata Thomas Darmawan, anggota Kadin saat dihubungi melalui telepon, Rabu (12/12/2012) malam.
Thomas mengatakan, warung makan memang yang akan mengalami dampak langsung dari mulai beroperasinya jalan tol. Menurut Thomas, hasil inventarisasi Kadin, omzet pedagang itu sekitar Rp 2 juta-Rp 3,5 juta per bulan untuk hari-hari biasa. "Kalau liburan atau akhir pekan paling naik mencapai Rp 4,5 jutaan sebulan," katanya.
Disebutkan, selain rumah makan di sepanjang jalan itu juga ada penjual makanan khas Sumedang seperti tahu dan ubi Cilembu. "Tapi kalau untuk makanan khas itu tidak akan mengalami penurunan karena masih tetap dicari. Kalau orang ingin tahu Sumedang ya pasti masuk ke Sumedang apalagi kalau sudah punya gerai langganan," katanya. (std/roh)
Baca Juga :
- TKW Lumpuh Asal Magelang Kini Dirawat di RSUP Sardjito 17 menit lalu
- Effendi Simbolon Heran Kenapa Jokowi Disukai Banyak Orang 1 jam lalu
- Jembatan Gantung Ambruk 1 jam lalu