Dahlan Iskan Kecelakaan
Jayan Tak Akan Tempuh Langkah Hukum
Dua orang dosen Universitas Gadjah Mada, Jayan Sentanuhady dan Eka Frimansyah, menegaskan
Editor:
Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN -- Dua orang dosen Universitas Gadjah Mada, Jayan Sentanuhady dan Eka Frimansyah, menegaskan bahwa pihaknya tak terlibat dalam penyempurnaan proyek mobil listrik milik Meneg BUMN, Dahlan Iskan.
Mereka yang masing- masing memiliki keahlian di bidang otomotif dan power elektronika ini, memang sempat disebut-sebut oleh perancang Tucuxi, Danet Suryatama terkait tuduhan pembajakan teknologi dan penyempurnaan mobil tersebut sesaat setelah dibawa ke bengkel modifikasi Kupu Kupu Malam di Jalan Kabupaten, Gamping, Kabupaten Sleman beberapa waktu yang lalu.
Masalah ini semakin mengemuka, terutama setelah mobil seharga Rp 1,5 miliar ini mengalami kecelakaan di Magetan, Jawa Timur hingga menyebabkan kerusakan parah. Danet menyebut, mobil itu telah mengalami perubahan dalam sistem pengereman yang menjadi pemicu utama terjadinya kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (5/1/2013) kemarin.
Tuduhan serius yang dilontarkan Danet melalui siaran persnya itu, memang menyebut secara langsung keterlibatan dua dosen ini. Meski begitu, Jayan merasa cukup untuk memberikan klarifikasi saja, tanpa harus melakukan langkah- langkah selanjutnya yang lebih serius. “Ya cukuplah (klarifikasi-red),” ucapnya saat ditanya adakah langkah hukum terkait pencemaran nama baik, Minggu (6/1/2013).
Berdasarkan paparannya lewat siaran pers, Jayan menegaskan bahwa UGM tidak terlibat dalam proyek mobil listrik itu, baik dalam proses desain, manufaktur, hingga penyempurnaannya. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah diperintah oleh Dahlan Iskan dalam proses perbaikan atau penyempurnaan yang dilakukan di Kupu-Kupu Malam, maupun terkait tuduhan perintah untuk melakukan pembajakan teknologi yang ada di mobil Tucuxi.
“Kami tidak memiliki foto, skematik sistem elektronika, blue print desain dan data spesifikasi apapun dari sistem atau teknologi yang digunakan oleh mobil listrik Tucuxi,”imbuhnya.
Meski begitu, ia membenarkan bahwa sebelumnya, pihak Kupu Kupu Malam sempat menghubungnya untuk meminta saran terkait sistem pendinginan kabin, pendinginan motor, safety dari wiring tegangan tinggi dan juga masalah inverter.
Ketika itu, Jayan menyambut baik permintaan tersebut, dalam kapasitasnya sebagai pendidik yang memberikan penjelasan secara umum, dan bukan khusus untuk Tucuxi. Ia menandaskan bahwa upaya itu, hanya bagian dari pengabdiannya kepada masyarakat dalam hal ini kepada Kupu-Kupu Malam sebagai industri menengah di Yogyakarta.
Baca juga: