Kamis, 4 September 2025

Masyarakat Jambi Mulai Beralih Menggunakan BBM non Subsidi

Saat ini masyarakat Jambi mulai beralih menggunakan bahan bakar non subsidi

Editor: Budi Prasetyo
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ILUSTRASI : Petugas SPBU coco di Kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, tengah mengisikan BBM jenis premium, Minggu (2/11/2014). Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi satu kebijakan awal yang dinanti dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengingat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin berat karena subsidi yang terus membengkak. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM.JAMBI – Saat ini masyarakat Jambi mulai beralih menggunakan bahan bakar non subsidi. Ini tak terlepas dari selisih harga BBM subsidi dengan non subsidi yang sudah sangat tipis.

Pertamax misalhnya, di Jambi dijual Rp 12.200 per liter, sementara premium Rp 8.500. Sementara Pertamina dex harga di Jambi di angka Rp 12.600, sedangkan solar di SPBU dijual 7.500 per liter.

“Harga pertamax ini memang lebih mahal, tapi cuma selisih Rp 3.000an saja. Hanya saja menggunakan pertamax lebih banyak keunggulannya dibanding premium,” kata Misbah, Sales Representatif Terminal BBM Jambi, kemarin (2/12/2014).

Sementara untuk konsumsi premium, usia kenaikan BBM 18 November lalu, konsumsinya mengalami penurunan 18 persen. Sebelumnya jumlah konsumsi pada Oktober perharinya mencapai 1.272 kiloliter, saat ini turun menjadi 1.033 kiloliter.

Untuk konsumsi solar, juga ada penurunan jumlah konsumsi, rata-rata pada bulan yang sama, penjulan solar di Jambi sampai dengan 1.054 kiloliter per hari, namun sekarang ini hanya 840 kiloliter perharinya.

Misbah mengatakan, peralihan penggunaan BBM subsidi ke non subsidi tidak hanya dilatarbelakangi soal harga, tetapi juga kualitas BBM non subsidi yang lebih baik. Menggunakan pertamax maupun pertamina dex mempunyai banyak keunggulan.

“Satu, hemat bahan bakar, dua lebih ramah lingkungan, tiga karena pembakaran pertamax dan juga pertamina dex lebih maksimal, mesin pun lebih awet. Kita juga sudah turut membantu negara untuk biaya subsidi,” ucapnya.

Konsumsi pertamina dex, ucapnya, telah melonjak hingga 200 persen atau dua kali lipat dari sebelumnya. Misbah mengatakan rata-rata konsumsi pertamina dex per hari saat ini mencapai 1,5 kiloliter.

“Kalau kita lihat dari sebelum ada kenaikan, perhari itu cuma setengah kiloliter, sekarang meningkat jadi satu setengah kiloliter,” katanya.

Sama halnya pertamina dex, pertamax juga mengalami peningkatan konsumsi hingga 77 persen. Jumlah konsumsi pertamax di Jambi pada bulan Oktober hanya sekitar sembilan kilo liter perhari, namun untuk saat ini jumlah konsumsi BBM non subsidi tersebut melojak hingga 16 kilo liter per harinya. (tsu)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan