Kamis, 4 September 2025

Pusat Pakaian Bekas Impor Terbesar di Jawa Tengah Ada di Temanggung

Parakan, Kabupaten Temanggung yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, memang menjadi pusat pakaian bekas impor terbesar di Jateng

Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI : Penjualan baju bekas impor 

TRIBUNNEWS.COM.TEMANGGUNG – Bisnis pakaian bekas impor menjadi gantungan hidup ribuan orang pelaku usaha ini. Mereka pun meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan tentang larangan bisnis pakaian bekas impor.

Elis (55), seorang pedagang pakaian bekas impor di Parakan, Kabupaten Temanggung mengaku sudah berjualan hampir 11 tahun sejak 2003.

“Saya ambil barang dari Bandung, bukan dari Surabaya. Modelnya bagus-bagus kalau ambil dari sana (Bandung),” kata Elis kepada Tribun Jateng, pekan lalu.

Elis berharap pemerintah bijaksana dalam membuat aturan karena banyak orang termasuk dirinya menggantungkan hidup dari berjualan pakain bekas impor. “Kalau ngga boleh jualan, kita makan apa,” ujarnya.

Wilayah Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, memang menjadi pusat pakaian bekas impor terbesar di Jawa Tengah. Setiap toko menawarkan ribuan pakaian bekas impor mulai dari kemeja, kaos, celana jeans, hingga jaket.

Tribun Jateng pekan lalu menelusuri pusat pakaian bekas impor atau orang sana sering menyebutnya dengan kata owol-owol atau awul-awul. Sebutan itu disematkan karena pakaian tersebut didatangkan dengan dikuwol-kuwol (bergulung-gulung).

Tiba di sebuah jalan kecil, Jalan Saubari, yang berada sekitar Pasar Parakan yang kondisinya sedang direnovasi. Dari ujung ke ujung Jalan Saubari, Tribun disuguhi ribuan pakaian tergantung dalam setiap toko. Jika dihitung ada sekitar 15 toko besar di sepanjang Jalan Saubari.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan