Kisah Apes TKW Saat Malam Terakhir Mengadakan Pesta Perpisahan dengan Selingkuhannya
sudah pamitan keluarganya kalau malam itu akan terbaang ke Hongkong, namun masih sempat-sempatnya TKW ini ngamar dengan selingkuhannya.
Di kantor Satpol PP, AS mengaku, dirinya malu kalau sampai kasus ini diketahui keluarganya.
Sebab, ia sudah pamitan keluarganya, termasuk suaminya, kalau malam hari itu atau pukul 20.00 WIB, ia akan terbang ke Hongkong.
Padahal, pesawatnya baru akan terbang ke Hongkong, Senin (7/9) pukul 08.00 WIB.
Setelah didata dan membuat surat pernyataan, kalau tak akan mengulangi lagi, tepat pukul 01.30 WIB, As dan pria yang sekamar dengannya dibebaskan. Akhirnya, ia bisa bernafas lega karena bisa berangkat ke Hongkong.
"Namun demikian, KTP-nya, kami tahan. Termasuk KTP milik pasangan selingkuh lainnya. Untuk mengambil KTP itu, bagi si wanita harus mengajak suaminya. Sebaliknya, bagi si pria harus mengajak istrinya, dengan dibuktikan surat pengantar dari desa atau kelurahannya masing-masing, kalau mereka adalah pasangan suami istri," kata Harianto, Kepala Satpol PP Kota Blitar.
Selain merazia hotel, malam itu petugas juga mendatangi beberapa tempat kos wanita.
Di antaranya, di jalan Bengawan Solo dan jalan Nias. Di tempat kos jalan Bengawan Solo, petugas mendapati satu pasangan selingkuh.
Sedang di kos jalan Nias, petugas menemukan dua pasang. Yang kos di tempat itu, rata-rata bekerja sebagai sales.
Saat dirazia, mereka berada dalam kamar, dengan pintu terkunci.
"Bahkan, kami sempat lama menunggu karena kami ketuk berkali-kali, pintu kamarnya tak dibuka. Rupanya, mereka sudah tertidur," pungkasnya.