Kamis, 21 Agustus 2025

Kontroversi Gafatar

105 Orang eks Gafatar Asal Jambi Menolak Dipulangkan

Ali mengatakan, 33 KK yang tergabung ke Gafatar umumnya alasan untuk mencari pengidupan lebih layak, dengan berkebun.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Warga eks Gafatar menunggu pendataan keberangkatan menggunakan bis menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak, di Bekangdam XII Tanjungpura, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (26/1/2016) pukul 18.00 WIB. Paginya sebanyak 823 eks Gafatar diangkut dengan KRI Teluk Bone menuju Jakarta, dan malamnya satu penerbangan Lion Air membawa lebih dari 100 warga eks Gafatar menuju Jakarta. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Terkait rencana pengungsian sementara di Jambi nantinya, langha tenknis oleh dinas sosial masih akan dibahas. Bahkan sejauh ini belum ada kepastian dimana para anggota eks Gafatar ini akan diungsikan.

Merialdi, Kabid Pelayanan, Rehabilitasi, Bantuan dan Jamsos Dinas Sosnakertrans provinsi Jambi mengatakan masih melakukan kordinasi dengan kesbangpol.

Namun ia berharap agar anggota eks Gafatar ini bisa di lakukan pembinaan terlebih dahulu ditempat pengungsian oleh pihak TNI.

"Kalau untuk tempat kita kordinasi dengan kesbangpol, kalau bisa di Korem, sembari di pulihkan ideologinya. Kalau kita dari dinsos uruaan akomosasi, karna tidak bisa hanya dari kita," kata Merialdi dikonfirmasi awak media via telpon pada Kamis sore.

"Alasan mereka menolak pulabg karna malu, pulang tidak punya apa-apa lagi, waktu berangkat sudah pamitan, jual rumah jual harta di kampung. Mereka kayaknya mau mencar dulu, ada yang alasannya mau pulang ke tempat keluarga di Bogor, di Yogyakarta. Pokonya ke tempat keluarga dulu katanya," pungkas Merialdi. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan