Pria Pengubur Ibunya di Dalam Rumah Kantongi Rajah Syekh Siti Jenar
Seorang pria yang sendirian menguburkan ibunya, Sukinah (90), akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Grahasia Pakem oleh keluarga dan beberapa polisi.
Penulis:
Khaerur Reza
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Seorang pria yang sendirian menguburkan ibunya, Sukinah (90), akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Grahasia Pakem oleh keluarga dan beberapa polisi.
Suprihono (50), warga Sanggrahan, Tirtoadi Mlati, Sleman, mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun yang lalu sepulangnya merantau dari Kalimantan.
"Tahun setelah gempa itu (2006) sempat dua kali dirawat di Rumah Sakit Puri Nirmala Yogyakarta karena sering keliling-keliling kampung membawa senjata tajam. Walau tidak merusak dan melukai warga, hal itu sudah cukup membuat masyarakat takut," cerita Sutarjo, Kamis (7/4/2016).
Meski belum sembuh sepenuhnya, Suprihono sudah beraktivitas di rumah seperti biasa karena sudah tidak dianggap membahayakan dan meresahkan.
"Dia punya ngelmu tapi enggak ada gurunya. Dia pulang dari sana membawa secarik kertas rajah Syekh Siti Jenar dan di waktu-waktu tertentu sering kayak keluar ilmunya, tapi enggak pernah membahayakan orang lain," kenang dia.
Mengenai cerita adanya wanita di Kalimantan yang mempengaruhi kejiwaan kakaknya, Sutarjo tidak menampik tapi juga tidak membenarkan karena masih sebatas rumor.
Sehari-hari, Suprihono tampak normal dan beraktivitas seperti biasa, misalnya pergi ke sawah, memasak untuk ibunya dan menjaganya selama masih hidup.
Ia berharap kondisi kakaknya membaik setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa Grahasia Pakem Sleman, Yogyakarta. Sutarjo enggan menyalahkan apa yang dilakukan kakaknya karena semua itu inisiatifnya berdasarkan apa yang ia percayai.
Saat ini jenazah sang ibu sudah dipindahkan dan dimakamkan di pemakaman umum setempat.