Selasa, 30 September 2025

Sopir Bus Sugeng Rahayu Nyaris Tewas Diamuk Warga, Ini Pemicunya

Korban tewas ditempat kejadian perkara (TKP), dengan kondisi mengenaskan setelah terseret belasan meter

Editor: Eko Sutriyanto
Surya/Doni Prasetyo
Bus Sugeng Rahayu bernomor polisi (nopol) W 7109 UZ, yang berjalan ugal.ugalan dengan kecepatan tinggi menabrak pejalan kaki di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, hingga korban terseret belasan meter dan tewas ditempat, Sabtu (15/10/2016). 

Laporan Wartawan Surya Doni Prasetyo

 

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Meski sudah berubah nama dari Sumber Kencono menjadi Sugeng Rahayu, tetap saja oknum sopir masih berperilaku ugal-ugalan di jalan raya.

Bus bernomor polisi (nopol) W 7109 UZ jurusan Surabaya - Semarang, menabrak pejalan kaki dan menyeretnya hingga belasan meter.

Korban tewas ditempat kejadian perkara (TKP), dengan kondisi mengenaskan.

Masyarakat setempat yang melihat kejadian itu langsung mengeroyok sopir bus ugal-ugalan yang berusaha melarikan diri dan bersembunyi.

Untung polisi segera tiba di TKP, sehingga sopir bus tidak sampai kehilangan nyawanya.

Kini sopir bus yang diketahui bernama Siswanto warga Desa/Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini ditahan di Mapolres Ngawi.

Korban Parnu, warga Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi.

Kejadian kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) yang melibatkan bus raja jalanan ini bermula saat, Bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Siswanto itu, melaju dari arah Solo, Jawa Tengah, ke Madiun, dengan kecepatan tinggi dan berusaha mendahului barisan kendaraan yang berjalan searah, dengan melanggar marka jalan.

Sesampainya dilokasi kejadian, jalur jalan yang menikung, membuat Bus yang dikemudikan Siswanto itu tidak melihat ada bus yang berjalan dari arah berlawanan.

Begitu melihat didepannya ada bus, yang belum diketahui identitasnya, Siswanto pengemudi Bus Sugeng Rahayu membuang haluan busnya ke kiri hingga menabrak pejalan kaki dan menyeretnya sampai belasan meter.

"Saat tertabrak itu posisi korban berada di kolong bus dan terseret sampai belasan meter, hingga meninggal ditempat dengan kondisi jenazahnya sangat mengenaskan,"ujar Sartono saksi mata warga Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi yang mengetahui kejadian itu kepada Surya (TRIBUNnews.com Network),  Sabtu(15/10/2016).

Massa, lanjut Sartono, yang melihat korban berada di kolong bus, serta merta berdatangan dan menghajar Siswanto pengemudi bus maut.

Untung dia berhasil lari dan bersembunyi di pos polisi setempat.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan