Gagal Perkosa Gadis Idamannya, Pelajar di Sekadau Diringkus Polisi
L mengaku, perempuan yang menjadi sasaran percobaan pemerkosaannya, adalah justru gadis idamannya selama ini.
Mengetahui aksinya sudah diketahui warga, L berusaha kabur dengan hanya mengenakan pakaian dalam.
L berupaya kabur menyelamatkan diri melalui pintu belakang kost. Namun ditengah upaya kaburnya, ia tersadar telepon seluler miliknya tertinggal di dalam kamar.
“Saya balik lagi ngambil HP, jadi dia teriak lagi, saya langsung kabur hanya pakai celana dalam, warga sekitar langsung datang tapi saya sudah kabur,” kisahnya.
Sambil mengendap-ngendap, L kemudian kembali kerumah abang kandungnya untuk mengambil pakaian.
Saat tiba di rumah, ia sempat ditanyai abangnya, dan lantas pergi menginap dirumah sepupunya.
“Saya bilang sama sepupu lagi bertengkar dengan abang, makanya menginap. Oh iyalah kata sepupu saya” ujar L.
Personel kepolisian baru berhasil mengamankan L pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 11.00. Ia kini meringkuk di ruang tahanan Polres Sekadau, namun dipisah dengan tahanan lainnya.
“Sekarang setelah ditahan saya takut, saya menyesal. Saya minta maaf dengan kedua orang tua saya, orang tua korban, terutama sama dia (korban). Saya jera dan tidak akan mengulangi,” katanya.
Pengakuan lain dikisahkannya, walau tak setiap hari, L mengaku kerap menonton film-film dewasa, yang diperolehnya dari saling berbagi melalui smartphone dengan teman-teman sekolah maupun teman nongkrongnya.
"Saya biasa dapat dari kawan, mereka juga sering nonton, biasanya nonton sebentar habis itu dihapus lagi. Tukar-tukaran kirim lewat HP, kirim lewat bluetooth. Memang di sekolah ndak boleh bawa HP, tapi kami biasanya bawa diam-diam," jelasnya.
L mengungkapkan, ia merupakan bagian dari remaja yang sering disebut warga Anak Punk. Menurutnya, selama bergabung dalam aktivitas Anak Punk, ia kerap melihat teman-temannya sesama Anak Punk melakukan hubungan bebas.
"Saya biasa ikut Anak Punk di sini. Di situ bebas, yang cewek sudah biasa hubungan bebas sama yang lain. Nggak tahu juga alasannya apa, kemungkinan saling berbagi," ungkapnya.
Anak-anak Punk menurutnya kerap berkumpul di kawasan pusat kota Sekadau. Menurut kisahnya, remaja laki-laki dan perempuan yang tergabung Anak Punk, dalam melakukan hubungan bebas tak mengenal tempat.
"Biasa kumpul di Sungai Ringin, melakukannya biasanya di basecamp itu, yang lain ndak ngganggu. Kalau saya ndak pernah begituan. Kalau cewek-cewek Anak Punk itu, mereka kan sering street (berjalan jauh) jadi kalau mereka dibayar berapa gitu, biasa mereka melakukannya di tepi jalan atau dibalik semak-semak tepi jalan," urainya.
Mengenal dunia Anak Punk, diakui L karena menuruti ajakan temannya. Walau ia tak mengetahui pasti berapa jumlah Anak Punk di Sekadau, namun L mengakui jika jumlahnya cukup banyak.