Jumat, 12 September 2025

Tim Penyelam Temukan Tanda-Tanda Seperti Bungker yang Diduga Berisi Harta Karun

Agar upaya pencarian tidak terhambat dan tidak membahayakan orang lain, petugas kepolisian terpaksa membatasi jumlah warga yang merapat di lokasi

Editor: Eko Sutriyanto
Kompas.Com
Tim pencari harta karun mengerahkan empat penyelam tradisional untuk menyelidiki adanya harta karun di sungai Kalole Mmauju utara sulawesi barat. 

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU UTARA - Pencarian harta karun dengan alat berat di muara Sungai Kaloe, Tak Jauh dari Pantai Muara’, yang menghebohkan warga Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat terus berlangsung, Sabtu (4/2/2017).

Petugas mengerahkan empat penyelam tradisional untuk menyelidiki adanya bungker yang diduga jadi tempat penyimpangan harta karun.

Empat penyelam tradisional masih terus menyelam di kubangan berukuran 30x13 meter yang telah digali eskavator Jumat (3/2/2017) kemarin.

Agar upaya pencarian tidak terhambat dan tidak membahayakan orang lain, petugas kepolisian terpaksa membatasi jumlah warga yang merapat di lokasi.

Ansar, salah satu tim pencari harta karun, mengatakan, meski belum menemukan adanya harta karun seperti yang sudah beredar, namun tim penyelam menemukan adanya tanda-tanda seperti bungker di dalam tanah.

Diduga benda mirip bungker tersebut jadi tempat penyimpanan harta karun bernilai miliaran rupiah.

Ansar berharap, upaya pencarian lanjutan Sabtu hari ini bisa memastikan ada tidaknya harta karun.

Rencananya penggalian lubang terus dilakukan hingga kedalaman lima meter.

Penggalian itu untuk membuktikan isu adanya harta karun bernilai miliaran rupiah di muara Sungai Kaloe, tak jauh dari Pantai Muara, yang menghebohkan warga Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, sejak empat hari terakhir.

Harta karun yang diduga tertanam di kedalaman lebih empat meter itu membuat tim pencari harta karun terpaksa menggali lokasi berukuran lebih dari 30 meter x16 meter.

Sebelumnya diberitakan, sejak isu ini merebak, ribuan warga Mamuju Utara maupun dari luar daerah yang penasaran terus mendatangi lokasi.

Sejak Jumat (3/2/2017) siang hingga Sabtu (3/2/2017) petang, sebuah alat berat yang dikawal aparat TNI dan petugas dari Polres Mamuju Utara dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses penggalian di titik yang diduga terdapat timbunan harta karun di kedalaman sekitar empat meter.

Sementara ribuan warga yang penasaran dengan isu harta karun tersebut terus mendatangi lokasi.

Banyaknya warga yang menonton memaksa petugas membatasi warga yang mendekati lokasi karena alasan keamanan.

Setelah proses penggalian dilakukan selama hampir empat jam, sebuah kubangan berukuran 30 meter x 13 meter terbentuk dan mengeluarkan air.

Tim pencari harta karun kemudian menyelam ke kubangan tersebut untuk memastikan keberadaan harta karun.

Salah satu anggota tim pencari harta karun, Ansar, mengatakan, tim telah bekerja dari siang hingga petang untuk mencari harta karun, seperti petunjuk di peta harta karun yang kini beredar luas di masyarakat.

Namun, karena faktor cuaca, air pasang naik, maka pencarian harta karun yang diperkirakan di kedalaman empat meter lebih rencananya kembali dilanjutkan pada Sabtu (4/2/2017) hari ini.

“Pencarian kita hentikan sementara karena air pasang naik, rencananya kita lanjutkan esok hari. Namun, dari yang sudah kita lakukan, ditemukan adanya dugaan bungker,” ujar Ansar, Jumat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Nyoman Suandi menjelaskan, pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata, memantau langsung di lapangan untuk memastikan apakah harta karun dimaksud itu berupa benda pusaka atau benda cagar budaya.

Jika benda pusaka, maka itu wajib dilindungi pemerintah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.

“Jika nantinya benar ada, kita akan lihat bendanya apa. Jika itu termasuk benda cagar budaya yang dilindungi, maka kita akan amanakan sesuai perintah undnag-undang,” ujar I Nyoman Suandi.

Wakapolres Mamuju Utara Kompol Mihardi menyebutkan, informasi adanya temuan harta karun ini berawal dari Babinkantibmas hingga sampai ke Polres Mamuju Utara.

Babinkamtibmas yang bertugas di Desa Tikke melaporkan adanya isu penemuan harta karun. Tentu dengan laporan tersebut, kepolisian meningkatkan keamanan di lokasi.

“Kami mengawal pengamanannya, baik pekerja maupun warga yang hendak menyaksikan proses pencarian yang diduga harta karun ini,” ujar Mihardi. (Kontributor Kompas.com di Polewali)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan