Senin, 17 November 2025

Dea Lipa Menangis Saat Curhat: Saya Jadi Perempuan karena Saat Sekolah Sering Dibully

Beberapa hari belakangan Deni merasa difitnah atas postingan Instagram dari seseorang yang tak dikenal. Bahkan dia tak pernah bertemu dengan orang itu

Editor: willy Widianto
Tribun Lombok/Robby Firmansyah
MUA VIRAL - Deni Apriandi Rahman (23) alias Dea Lipa, saat ditemui, Sabtu (15/11/2025). Deni belakangan viral karena penampilan menjadi seorang wanita berparas cantik dan berprofesi sebagai Make Up Artis (MUA). 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Jagad dunia maya digegerkan dengan kemunculan seorang Make Up Artis (MUA) asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bernama Dea Lipa. Belakangan Dea Lipa ternyata adalah seorang laki-laki bernama asli Deni Apriandi Rahman(23). Pria itu diduga mengenakan kerudung untuk mengelabui korbannya yang rata-rata adalah pengantin perempuan. 

Baca juga: Bareskrim Polri Pastikan Tak Ada Lagi Tambang Emas Ilegal di Lombok Barat, WN Cina Kabur ke Malaysia

Deni Apriandi Rahman (23) adalah pria asal Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut pengakuannya, Deni lahir sebagai penyintas disabilitas tuna rungu atau keterbatasan pendengaran. "Kondisi ini diperparah ketika saya mengalami kecelakaan saat saya berusia 10 tahun," kata Deni saat konfrensi pers, Sabtu(15/11/2025).

Tak sampai disitu, Deni kembali diuji saat orang tuanya bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI). Dia harus tinggal bersama neneknya dari pihak ibunya. 

Saat menimba ilmu Deni kerap mengalami bullying yang membuat mentalnya cukup terganggu. Puncak ujian hidupnya saat sang nenek meninggal dunia ketia dia duduk di bangku kelas enam SD dan dia tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

"Saya tidak melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki cukup tabungan dan nenek saya meninggal saat kelas enam SD," kata Deni. 

Deni mulai belajar bertahan hidup dengan belajar make up secara otodidak melalui YouTube dan media. Dari sini dia mulai berkembang menjadi seorang penata rias profesional dan mendapatkan job di berbagai tempat. 

"Melalui pekerjaan ini saya merasa berdiri diatas kaki saya sendiri, memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh kepercayaan diri," kata Deni. 

Namun beberapa hari belakangan Deni merasa difitnah atas postingan media sosial dari seseorang yang tidak dikenalinya. Bahkan dia tidak pernah bertemu dengan orang tersebut. 

Deni bahkan merasa difitnah dengan narasi yang ditampilkan di media sosial sebagai seorang yang menistakan agama, kaum Sodom dan sister hong dari Lombok. Dia juga membantah pernah menggunakan mukenah dan salat di saf perempuan. 

Baca juga: Shandy Aulia Pakai MUA untuk Foto Paspor dan Visa Terbaru: Hasil Tidak Mengecewakan

"Itu tidak benar, saya menghormati rumah ibadah dan tata cara beribadah serta memahami adab dalam agama," kata Deni sambil meneteskan air mata. 

Ia juga membantah pernah menipu laki-laki lain dengan penampilannya bahkan sampai bertunangan, hingga melakukan hubungan di luar batas. Deni juga membantah mengidap penyakit HIV. 

"Saya baru menjalani tes (HIV) dan hasilnya negatif," tegas dia. 

Deni merasa terpukul dengan postingan tersebut dan mengaku mengalami tekanan mental yang cukup berat.

Akibat tuduhan itu juga, banyak orderan make up harus dibatalkan yang menyebabkan kerugian materil bukan hanya bagi dirinya, juga bagi mitranya. 

Baca juga: Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Ciptakan Peluang Kerja Bagi Anak Muda Lombok

Meski mendapatkan cacian di tengah keviralannya ini, Deni memiliki mimpi besar dengan mendirikan galeri make up serta menyelesaikan pendidikan formalnya. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul 'Tepis Tuduhan di Medsos, Deni alias Dea Lipa Ceritakan Kisah Hidup dan Tekanan Mental yang Dialami' 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved