Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah Mertolulut dan Singonegoro, Dua Algojo Kerajaan Yogyakarta Tempo Dulu

Di antara mereka yang duduk di kursi mengelilingi meja itu, satu sosok berkumis tampak garang memandang ke arah kamera.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja
Patung Mertolulut algojo Keraton Yogyakarta zaman dulu. Krisna Sumargo duduk di samping patung tersebut. 

Di utara berbatasan dengan Kampung Notoyudan dan Sanggrahan. Di barat ada di sepanjang Jalan Letjen Suprapto mulai pertigaan Pathuk ke utara.

Warga kampung padat ini sudah tidak banyak tahu kisah sejarah Mertolulutan. Namun cerita turun temurun hanya menyebut kampung ini dihuni anak keturunan abdi dalem Mertolulut.

Sedangkan anak keturunan Singonegoro dan lokasi tempat tinggalnya belum diketahui pasti hingga kini. Tugas kedua abdi dalem ini diakhiri pada tahun 1926 di era Sri Sultan HB VIII.

Kuatnya pengaruh kolonial Belanda membuat sistem hukum berdasar Syariat Islam perlahan memudar.

Tugas sang algojo pun selesai, dan sejak itu kisah seram Mertolulut dan Singonegoro berangsur hilang dari sejarah baru Mataram.

Kisah Mertolulut dan sepotong foto lawas yang dimunculkan warganet ini belum berakhir.

Misterinya masih menyisakan banyak tanya, terutama foto-foto pelaksanaan hukuman kejam pada masa lampau di Mataram yang belum pernah diekpose. (Tribunjogja.com/setya krisna sumargo)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan