Jumat, 22 Agustus 2025

Sebelum Tewas Gantung Diri, Imam Hamidi Sering Dengarkan Lagu tentang Kematian

Imam Hamidi (22), seorang mahasiswa peserta KPkM di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tersebut tewas bunuh diri.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jatim
Pelaksanaan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPkM) mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan berakhir pilu. Imam Hamidi (22), seorang mahasiswa peserta KPkM di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tersebut tewas dengan cara tragis, bunuh diri. 

Karena korban dianggap mahasiswa yang pintar, maka teman-temannya menjadikan korban sebagai koordinator desa (Kordes) KPkM di Desa Lenteng, 2017.

Selama KPkM berlangsung, sikap dan perilaku korban tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan.

Namun sebelum kejadian, Helda Umar Yanti (21), salah seorang temannya melewati depan kamar mandi di dalam balai desa itu, untuk mencuci beras buat masak.

Saat itu dari dalam kamar mandi, Helda mendengar nyanyian lagu barat dari ponsel.

Usai mencuri beras Helda curiga, karena masih terdengar suara lagu dari kamar mandi, sehingga Helda menggedor pintu kamar mandi, namun tidak ada sahutan.

Ia mencoba mendorong, tapi terkunci dari dalam.

Sedang suara musiknya terus berbunyi, sehingga Helda bergegas membangunkan teman-teman peria yang lainmemberitahu masalah itu.

Kemudian Hotibul Umam (22), salah seorang teman korban mendobrak pintu kamar mandi itu. Sejumlah teman korban kaget melihat korban sudah gantung diri di kamar mandi.

Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Proppo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun korban sudah dinyatakan meninggal.

Baca: 2,5 Ton Koral Selundupan Ternyata Hendak Dijual ke Singapura, Cina dan Thailand

Kapolsek Proppo, AKP Ali Akbar yang dimintai konfirmasinya mengatakan, dari hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, serta teman-teman yang KPkM itu, korban murni bunuh diri dengan menggunakan tali rafia.

Menurut Ali Akbar, kini penyidik juga menyita sebuah ponsel milik korban, karena ketika sebelum dan hingga korban mati, korban menyetel lagu barat.

"Sepertinya lagu yang didengar korban sebelum bunuh diri, isinya lagu yang mengisahkan tentang kematian," ujar Ali Akbar.

Ketua STAIN Pamekasan, Muhammad Kosim belum bisa dimintai konfirmasinya karena saat ini sedang berlangsung proses wisuda di kampus STAIN.

Muchlis, salah seorang dosen STAIN Pamekasan yang dimintai konfirmasinya tidak mau berkomentar banyak karena bukan wewenangnya untuk menjelaskan.

Namun diakui, jika korban merupakan mahasiswanya dan pihaknya merasa berduka.

"Maaf, untuk lebih jelasnya, sebaiknya silakan saja menemui pimpinan kami (maksudnya Ketua STAIN)," ujar Muchlis. (Surya/ Muchsin)

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan