Terlibat Konflik, Puluhan Nelayan Asal Kendal Dipulangkan dari Mimika Papua, Ini Kisahnya
Sebanyak 85 nelayan asal Kendal dipulangkan dari Kabupaten Mimika, Papua. Sebelumnya mereka terlibat konflik antarnelayan di daerah tersebut
Editor:
Sugiyarto
Mayoritas berasal berasal dari Kendal.
Sekretaris Daerah Kendal, Bambang Dwiyono, mengatakan pihaknya sudah menerima informasi mengenai kondisi nelayan tersebut dari Pemkab Mimika.
"Begitu mendapat kabar, kami mengirim pegawai dari Kesbangpol, Dinas Perikanan, dan Dinas Sosial ke sana untuk mengumpulkan detail informasi dan menjemput mereka," terang Bambang, Selasa (15/8/2017).
Pegawai yang dikirim tersebut menyampaikan gambaran penyebab ratusan nelayan itu terdampar di Mimika.
"Jadi, nelayan lokal meminta nelayan asal Jateng berhenti menangkap ikan menggunakan cantrang."
"Permintaan ini sempat dituruti. Ternyata beberapa hari kemudian, nelayan kita mengulangi dan menangkap ikan menggunakan cantrang. Konflik antarnelayan ini tak bisa dihindari," jelasnya.
Menurut Bambang, peristiwa itu terjadi pada 9 Agustus lalu.
Selain asal Kendal, nelayan lain yang ditampung di pengungsian sementara adalah warga Tegal, Pemalang, Brebes, dan Batang.
Ada pula nelayan asal Semarang, Pati, Demak, dan Pekalongan.
Di Mimika, mereka tinggal di pengungsian di Sekretariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Distrik Wania. (*)