Tol Ambruk
Polda Jatim Bidik Ketidaksterilan saat Pemasangan Girder Termasuk Operator Crane
Ditreskrimum Polda Jatim membidik ketidaksterilan saat pengangkatan/pemasangan girder ke tiang pancang di fly over jalan tol Pasuruan - Probolinggo.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimum) Polda Jatim membidik ketidaksterilan saat pengangkatan/pemasangan girder ke tiang pancang di fly over jalan tol Pasuruan - Probolinggo (Pospro).
Ketidaksterilan itu terlihat adanya korban tewas Heri Sunandar dan dua orang pekerja luka, Sugiono dan Nurdin setelah tertimpa beton girder yang beratnya sekitar 100 ton.
Tidak itu saja, di bawah reruntuhan juga ada mobil sehingga saat pengerjaan proyek berlangsung masih ada orang.
"Harusnya dalam radius tertentu kondisi di sekitar lokasi proyek bersih dari pekerja. Tapi saat pengerjaan berlangsung masih ada orang," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Drs Frans Barung Mangera, Rabu (1/11/2017).
Baca: Hamdani Terancam Hukuman Mati Jika Terbukti Merencanakan Pembunuhan Sang Istri
Adanya kejanggalan itu, penyidik terus mengorek keterangan dari saksi-saksi yang ada.
Apakah saat pengerjaan berlangsung ada pengawas atau orang yang bertanggung jawab terhadap proyek atau tidak.

"Keterangan dan bukti terus dikumpulkan penyidik untuk melengkapi proses penyidikan," ujarnya.
Korban yang meninggal dunia seketika, kabarnya saat itu sedang melakukan pengelasan di bawah girder yang tengah dipasang.
Disitu juga ada genset yang dipakai untuk kegiatan mengelas korban.
Tak pelak, tubuh korban langsung tertindih begitu girder jatuh.
Mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini menegaskan pengerjaan proyek yang dilakukan pada Minggu (29/10/2017) kemarin, juga menjadi pertanyaan besar.

Karena pada hari itu apakah ada jadwal pengerjaan atau tidak? Begitu pula bagaimana sistem safety dan controlingnya.
Baca: Pimpinan Pondok Pesantren Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Santriwati Ditangkap di Pidie
"Banyak hal yang bisa digali dan banyak celah untuk menemukan kelalaian itu hingga menyebabkan kecelakaan. Standar sertifikasi dan spesifikasi human pelaksana juga akan menjadi fokus lainnya," tegasnya.