Selasa, 2 September 2025

Banjir dan Longsor

Enam Hari Lamanya Kereta Api Tak Bisa Melintas di Jalur Porong

Rel Porong-Tanggulangin tak bisa dilewati karena terendam banjir selama enam hari. Kondisi ini mengingatkan kembali pada kejadian serupa di tahun 2015

Editor: Dewi Agustina
Surya/Taufik
Petugas PT KAI berusaha meninggikan rel kereta di jalur Porong, Selasa lalu. Tapi karena air semakin tinggi, jalur kereta pun tetap tak bisa dilintasi kereta api. SURYA/TAUFIK 

Berbagai pihak yang terkait dengan banjir porong sempat menggelar rapat koordinasi, Selasa (28/11/2017) sore.

Salah satu informasi yang muncul dari pertemuan itu, yakni adanya kebocoran arus air dari Sungai Ketapan di beberapa titik.

Kebocoran itu yang menyebabkan banjir lama di Porong.

KAI Daops 8 Surabaya mengaku merugi selama enam hari kereta tak bisa melintas di jalur Porong-Tanggulangin.

Jumlah riil kerugian hingga akhir pekan lalu belum dihitung.

Akan tetapi, ada banyak jenis kerugian yang harus ditanggung perusahaan pelat merah itu.

Jalur Porong yang tergenang air hingga seperti sungai. Tak ada satupun kendaraan melintas karena jalur ini ditutup total seiring kondisi banjir yang semakin tinggi. SURYA/M TAUFIK
Jalur Porong yang tergenang air hingga seperti sungai. Tak ada satupun kendaraan melintas karena jalur ini ditutup total seiring kondisi banjir yang semakin tinggi. SURYA/M TAUFIK (Surya/M Taufik)

"Kerugiannya, pertama, ada moda angkutan antar-jemput bus. Otomatis ada dana yang dikeluarkan. Kemudaian service recovery apabila kereta api mengalami keterlambatan minimal 3 jam khusus untuk kereta api jarak jauh. Ketiga, ada penumpang yang refund karena tidak jadi berangkat. Itu juga merupakan kerugian PT KAI. Belum lagi kerugian perbaikan (rel), BBM (bahan bakar minyak), dan lain-lain," terang Gatut.

Selain itu, jalur yang terputus juga mengakibatkan jumlah penumpang berkurang.

Menurutnya, ada beberapa kereta api yang dibatalkan.

Beberapa penumpang memutuskan untuk ganti tanggal keberangkatan.

Sementara penumpang yang dikejar waktu memilih untuk berganti ke moda transportasi lain. (Aflahul Abidin/M Taufik)

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan