Rabu, 27 Agustus 2025

Suku Mentawai Nasibmu Kini, Jalan Berliku Menuju Fam Sirisurak (1)

Kampung Gorottai hanya bisa diakses dengan sepeda motor dan dilanjutkan menaiki sepeda motor dan pompong sejauh 21 km dalam tiga jam.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Foto aerial Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. 

Sementara, bagian belakang rumah menjadi ladang sagu dengan pembatas tanaman kayu Irip.

Foto aerial Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN.
Foto aerial Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Sementara bagian kolong rumah menjadi tempat ternak babi atau ayam.

Ada balok dan papan yang melintang untuk akses dari tanah menuju anak tangga ke panggung dan beranda depan rumah.

Di bagian depan rumah juga terdapat etalase untuk memajang tengkorak hewan hasil buruan.

"Makin banyak tengkorak hewan buruan yang dipanjang menghadap ke dalam, maknanya makin banyak rezeki keturunannya," jelas Lukas.

Rumah adat Suku Mentawai tersebut ditopang kayu pondasi setinggi 0,5 sampai 1 meter dengan penguat batu karang.

Yang membedakan rumah jenis Uma dan lainnya yakni seluruh ruangan lebih besar dan terdapat ruang khusus meditasi Sikerei bagian kanan Uma.

Umumnya konstruksi Uma ini dibangun tanpa menggunakan paku. Tapi, dengan dipasak dengan kayu dan sistem sambungan silang bertakik.

Di salah satu sudut Kampung Gorottai juga terdapat satu gereja dan sekolah panggung dengan dua ruangan berdinding dan beralas papan pohon sagu.

Ada tiga fam suku Mentawai di kampung Gorottai, yakni Sirisurak, Saririkak dan Saunduken.

Mereka memeluk agama Katholik dan Bahai.

Kampung Gorottai yang didiami kelompok kecil suku Mentawai ini dikelilingi pohon pinang, langsat, kelapa, sagu, durian, pisang, cokelat, jambu, pohon jati, Peibu, Babaiyin (rambutan hutan), dan beberapa tanaman apotek hidup yang tumbuh di perbukitan.

Sebelumnya warga melakukan aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di tepi Sungai Terekan.

Foto Aerial Dusun Gorottai baru, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN.
Foto Aerial Dusun Gorottai baru, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Namun, karena seringnya sungai tersebut meluap hingga membanjiri perkampungan memaksa warga membuat tempat mandi dan cuci dengan penutup berbahan bilik bambu setinggi 1 meter.

Sementara, tempat buang air besar menggunakan "WC jongkok" terbuat dari kayu tanpa penutup di atas air rawa.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan