Sang Ibu Tak Punya Firasat Kematian Nindy Tapi Mimpi Anak Pertamanya Jadi Kenyataan
Pembunuhan sekaligus mutilasi Nindy terbongkar setelah Muhammad Kholil yang tak lain adalah suami korban membuat laporan telah kehilangan istri.
Editor:
Dewi Agustina
Ia mengaku memutilasi kepala dan kedua kaki di ruang tengah kosannya dengan sebilah golok pada Selasa (5/12/2017). Sementara korban tewas sejak Senin (4/12/2017).
Kepala dan kaki korban kemudian dibuang di hutan dekat Curug Cigentis, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.
Sementara bagian tubuh korban dibuang dan dibakar pada Rabu (6/12/2017) di Dusun Ciranggon III, RT 11, RW 03, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, dan ditemukan pada Kamis (7/12/2017).
Kholil mengaku kalap dan sakit hati terhadap korban.
Korban kerap merengek meminta mobil dan menuduh orangtuanya tidak becus mengurus anak mereka dan mengganti susu dengan yang murah.
"Dia sempat mencekik saya, saya berontak dan memukulnya hingga jatuh membentur lantai," akunya.
Meski demikian, ia mengaku dibayang-bayangi rasa bersalah. Apalagi jika teringat buah hati mereka.
Kholil dan Nindy membangun rumah tangga sejak tahun 2015.
Ia berasal dari Kampung Mekarjaya, Desa Gunung Mulya, Kecamatan Telonjaya, Kabupaten Bogor. Sementara Nindi berasal dari Pati, Jawa Tengah.
Kholil bekerja sebagai office boy (OB) di salah satu perusahaan swasta, sedangkan Nindi bekerja sebagai sales marketing Meikarta. (tribunjateng/kps/dtc)