Minggu, 7 September 2025

Kisah 73 Hari Pencarian Bonita, Harimau Sumatera yang Tewaskan Dua Warga Inhil

Tim rescue gabungan penyelamatan Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) masih melakukan pencarian Bonita di perkebunan sawit PT THIP.

Editor: Dewi Agustina
Polres Inhil
Tim terpadu tampak masih melakukan penyisiran di lokasi tertembak biusnya Bonita di Areal Kebun Tembesu PT THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil. 

Kini telah memasuki hari ke 73.

Baca: DTS Pasang Cincin Nikah ke Sembilan Wanita, Kali Ini Jari Korbannya Nyaris Diamputasi

Meski telah dilakukan berbagai macam cara, Bonita belum berhasil ditangkap untuk diselamatkan.

Makan Umpan
Seekor umpan kambing yang dipasang tim gabungan penyelamat Harimau Sumatera akhirnya dimakan oleh Bonita, Sabtu (17/8/2018) lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo kepada Tribun di Kantor BBKSDA Riau, Senin (19/3/2018).

Dijelaskan Hutomo, umpan kambing itu memang sengaja ditempatkan di daerah jelajah Harimau Sumatera betina yang diberi nama Bonita tersebut.

"Kita menggunakan umpan kambing yang sekarang tidak lagi hanya kita pasang di box trap. Tapi umpan kambing itu kita ikat di sekitar sawit yang menjadi tempat yang dilalui oleh Bonita, tapi dipantau oleh tim. Dengan begitu bila ia mangsa satwa umpan, kita bisa lakukan penembakan, jadi yang hari Jumat itu dilakukan penembakan saat itu malam, lalu Sabtu sore kambing sudah dimangsa oleh Bonita," kata Hutomo.

Dikisahkannya, distribusi peralatan untuk pembiusan sudah dilaksanakan sejak hari Kamis (15/3/2018) lalu.

Tim penembak pun sudah terpisah menjadi tiga tim agar efektif.

Baca: Sindikat Hacker Bobol Grab Rp 6 Miliar di Jateng

"Jumat pagi sudah diterima dan Jumat malam sudah digunakan," ujar Hutomo, namun sayang meski berhasil ditembak bius, Bonita secara cepat sadar dan kabur.

"Informasi lapangan dari dokter tim pada fase pertama penembakan, kita gunakan dosis terendah, itu sebetulnya masih ideal. Jadi dosis rendah itu dimaksudkan agar gerakannya melemah kemudian dilakukan penembakan kedua. Namun apa daya, karena halangan medan waktu itu, mobil tim terpuruk tidak bisa maju, itulah yang menghambat kita tidak bisa melakukan penembakan selanjutnya (kedua) pada malam itu," jelasnya.

Masih menurut Hutomo, kemungkinan besar, untuk penembakan berikutnya akan digunakan bius dengan dosis medium.

Namun ia memastikan bius tersebut masih aman untuk satwa tersebut.

"Kemungkinan itu yang akan dilakukan oleh tim dokter kita," tutupnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan