Erupsi Gunung Agung
Warga di Sekitar Lereng Gunung Agung Kembali Rasakan Gempa Berskala Kecil
Warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Agung belakangan ini kembali merasakan gempa.
Editor:
Dewi Agustina
Menurutnya, warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Agung antusias mengikuti.
Ini yang membuat mereka saat terjadi erupsi atau merasakan gempa dan mendengar suara gemuruh warga tak panik.
Pasebaya juga tetap memberi informasi kepada warga sekitar lereng Gunung Agung lewat WhatsApp (WA) atau handy talk (HT).
Sekitar 50 persen warga sekitar lereng gunung membawa alat komunikasi HT.
"Kami tetap imbau warga di lereng Gunung Agung tetap waspada dan hati-hati. Masyarakat dilarang aktivitas sekitar radius 4 kilometer," ujar Pawana.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Berapi, PVMBG, Wawan Irawan menyatakan, memang ada peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Agung sejak sepekan ini.
Gempa tektonik yang biasanya sekali, kini terjadi sebanyak 5 kali sehari.
Menurutnya, masih ada pergerakan magma ke permukaan kawah dengan jumlah kecil.
"Dalam waktu dekat kami evaluasi untuk memastikan jumlah lava dan magma di perut gunung. Tunggu saja, seperti apa hasil evaluasinya," ujar Irawan.
Baca: Warga Sidoarjo Temukan Ikan Arapaima Gigas Raksasa di Sungai Mbocok
PVMBG tetap mengimbau masyarakat di lereng gunung, pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak melakukan pendakian atau beraktivitas di zona berbahaya yaitu radius 4 kilometer dari puncak gunung.
"Warga yang bermukim dan braktivitas di aliran sungai agar waspada dengan potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan. Kondisi ini terjadi saat hujan, jika material erupsi masih terpapar di puncak," ujarnya.
Terjadi Deformasi
Meningkatnya aktivitas kegempaan diduga disebabkan aktivitas gunung.
Deformasi mengalami peningkatan.
Namun belum bisa dipastikan.
"Deformasi alami peningkatan pekan ini. Belum tahu berapa peningkatannya. Perlu dievaluasi lagi untuk mengetahui deformasi serta kandungan gas," papar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Berapi, PVMBG, Wawan Irawan.