Kisah Petani Berburu Hama Tikus di Martapura, Dalam Semalam Tangkap Ribuan Ekor
Mereka bahu-membahu mengejar dan menangkap tikus secara manual dengan cara ditangkap dengan tangan atau dipukul pakai balok kayu.
Langkah serupa juga dilakukan petani di Desa Tajaulandung dan Kelerengbenteng Ilir, Kecamatan Sungaitabuk, pekan lalu.
Kepala Dinas TPH Banjar HM Fachry mengatakan saat ini memang momen tepat untuk membasmi tikus.
Ini menyusul tingginya genangan air di persawahan yang menenggelamkan lubang-lubang persembunyian tikus di pematang sawah.
Binatang pengerat ini keluar dari lubang dan mencari tempat yang aman seperti di permukaan pematang serta di pepohonan.
Berbagai upaya dilakukan guna mengeksekusi hama utama tanaman padi tersebut. Mulai dari kegiatan gropyokan (penangkapan secara manual), pengumpanan, dan pengasapan.
Namun saat ini pengasapan tidak memungkinkan karena rata-rata pematang sawah kebanjiran dan hama tikus keluar dari lubang-lubang persembunyian.
Kalangan petani di Banjar antusias dengan kegiatan gropyokan yang di-support Dinas TPH Banjar karena mampu menyemangati sekaligus mengompakkan petani dari berbagai desa.
"Bagus sekali, kalau perlu sering-sering dilakukan secara bersama-sama agar lebih banyak lagi tikus yang terbasmi," ucap Rahman, petani Sugaitabuk. (banjarmasinpost.co.id/Ida Royani)