Senin, 18 Agustus 2025

Kasus Pembunuhan

Keluarga Bantah Kematian Siti Zulaeha karena Selingkuh dengan Dosen UNM

Keluarga besar almarhumah Siti Zulaeha membantah dugaan isu Siti Zulaeha meninggal dunia karena selingkuh dengan dosen UNM, Wahyu Jayadi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Timur/Syamsul Bahri
Suasana rumah duka Siti Zulaeha di Jl Persatuan Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai, Sabtu (23/3/2019). TRIBUN TIMUR/SYAMSUL BAHRI 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri

TRIBUNNEWS.COM, SINJAI UTARA - Pihak keluarga besar almarhumah Siti Zulaeha di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan membantah dugaan isu Siti Zulaeha meninggal dunia karena selingkuh dengan dosen Universitas Negeri Makassar, Wahyu Jayadi.

Keluarga besar Siti Zulaeha bernama Satria Ramli menyampaikan kepada TribunSinjai.com bahwa meninggalnya Siti Zulaeha bukan karena melakukan perselingkuhan.

"Padahal berdasarkan fakta pemeriksaan polisi diketahui bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan murni karena masalah pekerjaan dan pribadi. Jadi bukan karena terlibat perselingkuhan, jadi jangan membangun opini, cukup lah Siti Zulaeha mati tersiksa karena ulah dosen UNM," kata Satria yang juga Ketua KNPI Kabupaten Sinjai, Minggu (24/3/2019).

Mereka kerabat Siti Zulaeha terus mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk mengungkap motif secara keseluruhan aksi pembunuhan tersebut.

Dia berharap agar publik tidak berspekulasi atas tewasnya Siti Zulaeha. Dan dapat memberikan hukuman kepada pelaku.

Sebelumnya pihak kepolisian di Gowa maupun di Polda Sulsel mengungkap bahwa Wahyu Jayadi mengakui perbuatannya saat menjalani pemeriksaan telah melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara pelaku mencekik korban pada bagian leher dengan menggunakan tangan kanannya.

Namun korban memberontak dengan cara mencakar tangan Wahyu Jayadi.

Rumah duka Siti Zulaeha Djafar di Kompleks Sabrina Regency, Manggarupi, Gowa, Sabtu (23/3/2019).
Rumah duka Siti Zulaeha Djafar di Kompleks Sabrina Regency, Manggarupi, Gowa, Sabtu (23/3/2019). (Facebook)

Selanjutnya pelaku memukul bagian pipi korban sebelah kiri sebanyak satu kali dengan menggunakan kepalan tangan kanan Wahyu.

Lalu Wahyu kemudian mencekik leher korban dengan manggunakan ke dua tangan pelaku sampai korban meninggal dunia.

Baca: Usai Membunuh Siti Zulaeha, Dosen Wahyu Sempat Telepon Suami Korban Ucapkan Bela Sungkawa

Selanjutnya pelaku mencoba menutupi perbuatannya, dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarai oleh korban dari dalam.

Kemudian mengambil barang-barang milik korban yang ada di dalam tas milik korban, kemudian memecahkan kaca mobil dengan menggunakan batu kali.

Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, dimana korban sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.

Seorang dosen bergelar doktor diduga menjadi pelaku pembunuhan Siti Zulaeha Djafar, yang ditemukan tewas dalam mobil di depan BTN Zarindah Gowa, Jumat (22/3/2019). TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Seorang dosen bergelar doktor diduga menjadi pelaku pembunuhan Siti Zulaeha Djafar, yang ditemukan tewas dalam mobil di depan BTN Zarindah Gowa, Jumat (22/3/2019). TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI (Tribun Timur/Darul Amri)

Dicekik
Diberitakan sebelumnya, polisi akhirnya merilis motif Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) Dr Wahyu Jayadi MPd tega membunuh staf Biro Administrasi Umum UNM, Siti Zulaeha Djafar, Jumat (22/3/2019).

Siti Zulaeha Djafar ditemukan dalam kondisi tewas dalam sebuah mobil Terios berwarna biru di depan sebuah gudang di BTN Zarindah, Gowa.

Semula, Siti Zulaeha Djafar diduga menjadi korban perampokan. Pasalnya, sejumlah barang hilang dan kaca mobil milik korban pecah.

Setelah proses penyelidikan, diketahui ia menjadi korban pembunuhan. Pelakunya tak lain adalah rekan kerjanya sendiri di UNM, Dr Wahyu Jayadi.

Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban.

Selama ini korban sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, dimana korban tersebut sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.

Siti Zulaeha Djafar tewas akibat cekikan Wahyu Jayadi.

Baca: Polisi Temukan Bekas Luka Cekikan di Leher Siti Zulaeha hingga Bekas Cakaran di Tangan Oknum Dosen

Dari hasil visum terdapat luka gores/lebam pada bagian leher sejajar di bawah dagu.
Selain itu, terdapat lebam pada bagian pipi kiri dan telapak tangan.

Dari rilis polisi juga diketahui korban dan pelaku adalah tetangga di BTN Sabrina, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Dari forlap dikti, Wahyu Jayadi tercatat sebagai dosen tetap UNM pada prodi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Jabatan fungsional Wahyu Jayadi, yakni Lektor Kepala golongan IVa dengan pendidikan tertinggi S3.

Wahyu Jayadi menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Negeri Makassar pada 1998.

Barang bukti mobil Daihatsu Terios milik korban dipasangi garis polisi di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru. Satreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar. TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Barang bukti mobil Daihatsu Terios milik korban dipasangi garis polisi di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru. Satreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar. TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI (Tribun Timur/Ari Maryadi)

Ia kemudian meraih gelar master di UNM juga pada 2003.

Wahyu Jayadi kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Negeri Jakarta dan berhasil meraih gelar doktor pada 2009.

Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam MTP melantiknya sebagai Kepala UPT KKN/KKA sejak 13 Maret 2018 lalu.

Prof Husain juga mengaku sudah mendapat informasi tentang keterlibatan salah seorang oknum dosennya dalam insiden pembunuhan karyawati Bagian Rumah Tangga Biro Administrasi Umum Kepegawaian (BAUK) Universitas Negeri Makassar (UNM) Sitti Zulaeha Djafar alias Ela (39), Jumat (22/3/2019).

"Ya saya sudah dapat video dan informasinya tadi malam si Wahyu itu terlibat, tapi saya belum dapat informasi resmi," katanya menjawab konfirmasi Tribun Timur, Sabtu (23/3/2019) pagi.

Nama Wahyu yang disebut Rektor UNM merujuk kepada oknum dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Bantabantaeng, Dr Wahyu Jayadi Spd M Pd (44 tahun).

Baca: Kasus Kematian Sitti Zulaeha PNS UNM Mulai Terkuak Setelah Polisi Ringkus Seorang Pejabat Kampus

Video yang dimaksud rektor adalah potongan gambar yang menunjukkan Dr Wahyu Jayadi MPd dibekuk polisi, Jumat (22/3/2019) dini hari.

Rektor tak mau berspekulasi soal pelaku dan motif insiden yang dia sebut mengejutkan.

Meski demikian dia tak memungkiri adanya motif affair antara keduanya.

Dia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke aparat hukum.

Jika kemudian terbukti di depan hukum, pihak rektorat akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan.

"Kalau betul begitu, selesai dia (Dr Wahyu)," katanya melalui sambungan telepon.

Rektor juga menyebutkan Dr Wahyu Jayadi, baru setahun menjabat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM.

"Kalau betul dia, saya tak menyangka. Anaknya baik, rajin dan pendiam," kata rektor kelahiran Kampung Kanang, Polewali Mandar, Sulbar ini.

Almarhumah Ela adalah istri dari Kepala UPT Kehutanan Wilayah Ajatappareng di Barru, Andi M Syukri (42 tahun).

Almarhumah meninggalkan 3 orang anak, yang masih duduk di bangku PAUD dan sekolah dasar swasta elite di Makassar.

Dia terangkat jadi PNS di Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) bagian Rumah Tangga kampus UNM tahun 2015 laly.

Ela yang dikenal selalu berpenampilan modis, fashionable dan sementara kuliah S2 di PPS UNM ini, ditemukan warga Gowa, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 10.00 wita dalam keadan meninggal dunia.

Posisi korban duduk dan berpakaian rapi di dalam kabin mobil Daihatsu Terios biru langit, DD 1472 AM di halaman depan sebuah Ruko Gudang di Kompleks Zarindah Pattalassang, Gowa, sekitar 16,2 km sebelah timur kampus tempat kerjanya.

Almarhumah yang meninggal dalam keadaan tercekik dengan sabuk pengaman penumpang depan (seat belt) mobil yang di STNK nya atas nama suaminya.

Siti Zulaeha Djafar (Ela) dan Doktor Wahyu Jayadi.
Siti Zulaeha Djafar (Ela) dan Doktor Wahyu Jayadi. (istimewa)

Sehari-hari almarhumah yang juga sarjana teknik Elektro UNM Parangtambumg ini bertugas sebagai Teknisi Sarana dan Prasarana Kantor di Menara Phinisi UNM.

Wanita kelahiran Sinjai 8 Agustus 1979 ini mulai terangkat jadi PNS di masa Rektor UNM dijabat Prof Dr Arismunandar, April 2015.

Dari Sinjai, Arismunandar dilaporkan masih kerabat dekat dengan almarhumah yang kini sudah berpangkat Penata Muda Golongam III/B.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keluarga Siti Zulaeha di Sinjai Bantah Isu Perselingkuhan Almarhuma dengan Pelaku

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan