Diduga 4.000 Amplop akan Disebar saat Serangan Fajar oleh Caleg Partai Gerindra
Isinya Amplop Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu jadi diperkirakan hampir setengah miliar lebih
Laporan Wartawan Tribun Medan M.Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim Satgas Money Politic Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) mengungkapkan ada 4.000 amplop yang akan disebar dalam serangan fajar.
Ini dilakukan tim sukses dari calon Legislatif bernama Masdoripa Siregar nomor urut 3 dari Partai Gerindra untuk pemilihan di Padang Lawas Utara atau Paluta, Sumatera Utara.
"Kita dapat kwitansi penerimaaan, amplop yang sudah tersebar oleh timses 2.582 amplop yang sudah beredar ke timses untuk nama yang terdata," kata Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Irwa Zaini dalam keterangan persnya, Senin (15/4/2019).
"Isinya Amplop Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu jadi diperkirakan hampir setengah miliar lebih," ungkap Irwa.
Polisi mengamankan Wakil Bupati Padang Lawas Utara, Hariro Harahap yang merupakan suami dari Masdoripa.
Ia diamankan bersama 13 orang lainya, masing-masing berinsial SB (Pengemudi), MH, FIMH, RZ, FH, AAS, SKS, KAS, HH, MRH, HS, IH, dan MLS. Keseluruhan merupakan tim sukses dari istri Hariro.
Baca: Aiman Kompas TV Malam Ini: Berebut Serangan Fajar
Mereka diamankan secara terpisah di Kabupaten Paluta, Senin dini hari, 15 April 2019, sekitar Pukul 02.30 WIB.
Didapatkan kurang lebih 87 amplop di dalam ada uang kemudian ada salah satu kartu nama caleg yang ada di kabupaten Paluta.
"Dari jumlah barang bukti yang ada, kita dapat amplop berisi uang 118 amplop," beber Irwa.
Irwa menduga sudah banyak amplop yang dibagikan oleh timses Caleg Gerindra itu.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung mencapai 4 ribu menurut informasi diterima petugas kepolisian.
"Informasi yang kita terima ada 4.000 amplop lah," terang Irwa.
Masih kata Irwa, seluruh pihak diamankan bersama Wakil Bupati Paluta akan diserahkan kepada Bawaslu untuk dilakukan penyidikan oleh pihak Gakkumdu dan melanjut proses hukum.
"Orang yang kita amankan 14 orang dan di antaranya ketua DPD Gerindra Paluta. Langkah yang kita lakukan selanjutnya adalah menyerahkan barang bukti dan orang yang diamankan ke Bawaslu," tuturnya.
"Kalau pun tidak diketahui sumber dananya darimana, berarti ada undang-undang money Laundry yang bisa dipakai oleh kepolisian," pungkas Irwa.
Kasus dugaan rencana serangan fajar ini menyeret Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta), Hariro Harahap sehingga terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
"Sampai saat ini, yang bersangkutan (Hariro) masih kami periksa. Memang ada kami amankan," kata Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Alexander Piliang, Senin (15/4).
Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Timur ini mengatakan, pengungkapan money politik ini berawal saat Tim Satgas Money Politic Polres Tapsel yang dipimpin Alex dan Kasat Intel Polres Tapsel, AKP Eldi Koswara melakukan patroli untuk mengamankan jalannya Pemilu 2019.
"Saat patroli itu, tim kami melihat mobil Toyota Kijang warna kuning dengan nomor polisi BK 1462 YG melintas. Ketika kami periksa, ternyata di dalamnya banyak amplop," ungkap Alex.
Penasaran, mantan Kasat Reskrim Pakpak Bharat ini kemudian memerintahkan anggotanya mengecek isi amplop tersebut.
Ketika dicek, di dalam amplop terdapat uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak dua lembar, disertai kartu nama Caleg DPRD Paluta, Masdoripa.
"Di dalam mobil itu ada empat orang laki-laki. Mereka mengaku disuruh oleh seorang pria," kata Alex.
Adapun keempat laki-laki itu yakni Sabaruddin Harahap, Mual Harahap, Fakih Imam Muda Harahap dan Rizal.
Setelah dikembangkan, ternyata keempat orang ini baru saja dari rumah yang beralamat di Jalan SM Raja, Lingkungan I, Partimbakoan, Kelurahan Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak.
(mak/tribun-medan com)