Pilpres 2019
5 Fakta Baliho Raksasa Prabowo di Cileungsi, sempat Terjadi Kericuhan hingga Tanggapan Bawaslu
Lima fakta baliho raksasa Prabowo-Sandiaga di Cileungsi, Bogor, sempat terjadi kericuhan hingga tanggapan Bawaslu.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Daryono
Menanggapi pemasangan baliho Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi, Koordinator Divisi Penindakan dan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Kabupaten Bogor, Abdul Haris, buka suara.
Ia menyebutkan pemasangan baliho bisa mengganggu proses tahapan pleno yang tengah berjalan.
"Kita berpikir kepada dampaknya karena bisa mengganggu proses tahapan pleno yang sedang berjalan."
"Sebaiknya jangan dipasang, kita tunggu sampai penetapan nanti."
"Kalau pun mau mengucapkan selamat, ya nanti setelah ada keputusan yang jelas (rekapitulasi)," kata Haris pada Kompas.com, Senin (29/4/2019).
4. Baliho batal diturunkan
Baliho raksasa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi batal diturunkan setelah sempat terjadi kericuhan antara petugas Satpol PP dan warga setempat pada Senin (29/4/2019)malam.
Ketua Umum Relawan Prabowo-Sandi (Prasa), Ahmad Murlan Pasaribu, mengungkapkan Satpol PP tidak bisa menunjukkan surat perintah saat diminta.
"Ada upaya-upaya untuk menurunkan baliho 12 x 6 meter kita, itu adalah Satpol PP."
"Oke kita berbicara surat perintah dan itu tidak bisa mereka tunjukkan, mulai dari pagi ya," ujarnya pada Selasa (30/4/2019), seperti dikutip dari Warta Kota.
Tak hanya itu, warga menolak baliho diturunkan karena dana pembuatannya berasal dari swadaya masyarakat.
Setelah dilakukan negosiasi, baliho Prabowo-Sandiaga tidak jadi diturunkan.
Murlan menyebutkan, pemasangan baliho tersebut merupakan wujud terima kasih relawan Prabowo-Sandi pada warga Cileungsi.
"Ya, intinya kami mengucapkan terima kasih pada warga Cileungsi yang telah memilih Pak Prabowo dan Sandi."
"Suaranya itu 70 persen di sini, di Kecamatan Cileungsi," jelasnya.
Baca: Dialog: Zulkifli Bertemu Jokowi, Soliditas Koalisi Prabowo-Sandiaga Goyah?