Jumat, 29 Agustus 2025

Sampah di TPST Piyungan Bakal Diolah Jadi Briket Bahan Bakar Produksi Semen

Pemerintah Provinsi DIY berupaya untuk mengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dengan teknologi yang tepat.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Sampah di TPST Piyungan Bakal Diolah Jadi Briket Bahan Bakar Produksi Semen
Hamim Thohari/Tribun Jogja
Sampah di TPST Piyungan, Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, tampak penuh, Rabu (4/6/2014)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA- Pemerintah Provinsi DIY berupaya untuk mengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dengan teknologi yang tepat.

Diantaranya, Pemprov DIY mewacanakan pengolahan sampah TPST Piyungan menjadi briket bahan bakar produksi semen.

“Kami akan menggandeng pihak PT Holcim untuk memproduksi briket dari sampah di TPST Piyungan. Ini nanti pakai skema KPBU."

"Nantinya briket tersebut akan digunakan untuk bahan bakar pabrik semen dan industri lainnya,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kuncoro Hadi Purwaka di DPRD DIY.

Dia mengatakan, cara tersebut dipandang efektif untuk mengurangi volume sampah yang ada di TPST Piyungan.

Pasalnya, saat pengolahan untuk briket ini sampahnya diambil dan jika dihitung kisarannya suplai sampah 600-700 ton itu kurang per hari, bisa ambil dari TPA yang sejak tahun 1995.

“Namun, pemerintah masih membahas teknologi yang tepat untuk diterapkan di TPST Piyungan. Alternatif yang muncul diantaranya, sampah diolah untuk energi misal, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau membuat briket dari sampah untuk bahan bakar produksi semen,” urainya.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, saat ini semua peluang pengolahan sampah TPST Piyungan masih dibahas pemerintah.

Pengelolaan TPST Piyungan akan dilakukan dengan skeman Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU.

Saat ini masih dalam tahap kajian pra studi kelayakan, dilanjutkan outline business plan dan final business plan.

Ditargetkan 2021 sudah ada pembangunan fisik, dan teknologi dapat diterapkan pada tahun 2022.

“Untuk penerapan teknologi dari Eropa sampah harus dipilah dulu. Di negara maju sampah memang sudah terpilah dan tidak seperti itu di kita, ada bungkus bakso, pecel.  Budaya beda dengan negara maju. Namun, KPBU diperhitungkan matang-matang,” katanya.

Sekda DIY, Gatot Saptadi, menyebut Pemprov DIY memang tengah menyusun dokumen untuk KPBU ini sebagai salah satu langkah agar TPST Piyungan tidak menimbulkan persoalan dan gejolak.

Dokumen OBC ini nantinya akan disusul dengan FBC atau Final Business Case jika semua sudah selesai.

“Akhir tahun ini targetnya sudah bisa kami tawarkan pada pihak swasta atau pihak ketiga. Memang tidak semudah itu menawarkan pada pihak swasta karena investasi ini juga memerlukan jaminan dan swasta juga menghitung keuntungan,” paparnya.

Jika diperlukan subsidi, pihaknya pun siap untuk menganggarkannya.

Hal ini karena sampah, transportasi dan juga air minum adalah kebutuhan pokok yang menuntut peran pemerintah.

Adapun, teknologi yang dimaksud untuk pengelolaan sampah itu diantaranya adalah pengolahan menjadi kompos, dicacah untuk dijadikan pupuk, atau sampah plastik bisa diolah menjadi bahan bakar atau campuran material jalan. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sampah TPST Piyungan Dimungkinkan Diolah Jadi Briket Bahan Bakar Produksi Semen

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan