Viral Penjual Mi Lidi Ganteng di Pekalongan Berdandan Bak Orang Kantoran, Begini Asal Usulnya
Reno sapaan akrabnya menceritakan bagaimana keberadaan dirinya bisa tampil berpakaian rapi dan berdasi ketika sedang menjajakan mi lidi.
Editor:
Adi Suhendi
Dengan rapi, mi lidi dibungkus satu per satu ke dalam plastik.
Baca: Rina Nose Datang ke Butik Ivan Gunawan untuk Pesan Gaun Pengantin? Igun Ungkap Fakta Ini
Baca: Kontroversi Jalan di Boyolali Tak Beraspal yang Disebut Saksi 02 di Sidang MK, Ini Fakta Sebenarnya
Ada yang seharga Rp 1.000 dan ada yang Rp 2.000 per plastik.
Setelah menggoreng dan menyiapkan mi lidi yang dibungkus satu per satu dari pukul 10.00-13.00 WIB, saatnya Sutrisno mandi dan bersiap untuk menjajakan barang dagangan.
Pemuda yang mempunyai tinggi badan 175 sentimeter dan berkulit putih itu memasukkan satu per satu barang dagangan ke dalam boks yang ada di belakang sepeda motor.
Ia tidak lupa menyiapkan bumbu mi lidi yang menjadi pilihan pembeli.
Yang menarik, ketika Reno, panggilan akrabnya, akan berkeliling menjual barang dagangan, ia memakai kemeja putih, berdasi merah, dan sepatu pantofel layaknya orang kantoran.
Berpenampilan perlente tersebut sudah ia lakoni selama empat bulan dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
"Biasanya mangkal di sekitaran Alun-alun Pekalongan. Hari Minggu di Lapangan Mataram Kota," kata Reno, Kamis (20/6/2019).
Penulis : Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penjual Mi Lidi Ganteng sampai Pakai Pakaian Berdasi..."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sutrisno, Penjual Mi Lidi Ganteng, Bikin Gagal Fokus dan Minta Selfie"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sutrisno, Penjual Mi Lidi Berdasi, yang Sukses Curi Perhatian Pembeli"