Gadis Singkawang Ini Dijanjikan Hidup Enak Dinikahi WNA Tiongkok yang Mengaku Punya Rumah 5 Tingkat
Pasca tunangan, orangtua korban diberi uang Rp 20 juta, dan tiga handphone untuk korban dan kedua kakaknya
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Polres Singkawang menggagalkan upaya dugaan kawin kontrak wanita asal Kota Singkawang dengan warga negara Tiongkok.
Kasus ini berawal saat Unit Buser dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Singkawang menghentikan laju mobil yang berencana ke Beijing, Tiongkok.
Mobil itu diamankan saat melintas di Jalan Karang Intan, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Selasa (25/6) sekitar pukul 11.45 WIB.
Empat orang diamankan dalam mobil, terdiri dari tiga laki-laki dan seorang perempuan.
"Satu orang laki-laki yang merupakan sopir berinisial NKN (47), warga Kota Singkawang ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kepala Bin Opsnal (KBO) Sat Reskrim Polres Singkawang, Iptu Suprihatin, saat konferensi pers di Polres Singkawang, Kamis (27/6/2019).
Di dampingi Kanit PPA Ipda Indah SW, Iptu Suprihatin menuturkan bahwa korban berjumlah tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan berinisial SA berusia 20 tahun.
Ia merupakan warga Kelurahan Mayasopa, Kecamatan Singkawang Timur.
Sebelumnya, korban dijanjikan bahwa laki-laki asal Tiongkok akan menikahinya merupakan orang kaya yang memiliki rumah lima tingkat, satu mobil, dan satu rumah toko (ruko).
Baca: Viral Video Beruang Madu yang Tampak Kurus, BKSDA Kalbar Langsung Datangi Sinka Zoo Singkawang
Tidak hanya itu, korban juga dijanjikan akan dibawa ke Beijing dan hidupnya akan nyaman, serta tidak perlu bekerja.
Namun korban tidak langsung mau atas iming-iming yang dijanjikan oleh seseorang yang masih disamarkan identitasnya.
"Korban langsung berkata tidak, dan orang tua korban juga mengatakan bahwa anaknya masih sekolah,” cerita Suprihatin.
Namun, korban bersama keluaga lalu diberikan kesempatan sehari untuk berfikir.
Setelah itu, korban, orangtua dan keluarga kemudian bertemu dengan beberapa orang di sebuah rumah makan, di Singkawang.
Di tempat itu, korban setuju untuk menikah dengan orang Beijing.