PT KAI Daop 7 Ancam Bongkar Paksa PKL yang Masih Berjualan di Depan Stasiun KA Jombang
PT KAI Daop 7 Madiun mengancam membongkar paksa lapak milik sekitar delapan PKL tersebut, jika mereka tetap ngotot berjualan depan area stasiun.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Para pedagang kaki lima (PKL) di depan Stasiun KA Jombang, Jawa Timur, masih bertahan alias enggan membongkar lapaknya.
Karena itu, PT KAI Daop 7 Madiun mengancam membongkar paksa lapak milik sekitar delapan PKL tersebut, jika mereka tetap ngotot berjualan depan area stasiun.
Informasi yang dihimpun, pihak PT KAI Daop 7 Madiun memberikan toleransi waktu hingga Kamis (4/7/2019) besok.
Sedangkan Rabu hari ini, petugas mulai melakukan upaya persuasif dengan memberikan peringatan dan imbauan agar para PKL bersedia membongkar lapak mereka serta segera pindah ke tempat yang sudah ditentukan.
Manajer Pengamanan Obyek Vital dan Aset PT KAI Daop 7 Madiun, Muhammad Safriadi membenarkan rencana pemindahan paksa ini.
Upaya ini akan dilakukan jika para pemilik lapak tidak mengindahkan peringatannya sampai tenggat waktu yang ditentukan.
Rencana relokasi ini sudah diketahui oleh sejumlah pihak terkait, di antaranya Pemkab Jombang dan pihak Balai Teknik Jalan Raya Provinsi (BTJP). Dalam audiensi yang telah dilakukan itu,
Safriadi mengklaim, ada sebuah kesepakatan dengan Pemkab Jombang bahwa para PKL ini bakal dipindah di area Taman Kebonrojo dan Pujasera Dekopinda yang tak jauh dari Stasiun KA Jombang.
"Kami sudah komunikasi dengan semua pihak untuk relokasi di dua tempat ini. Karena kami lagi revitalisasi Stasiun Jombang, ini kan ikon Jombang, apalagi disini juga rawan, posisinya ada di belokan jalan raya juga kan?" ujarnya kepada Tribunjatim.com, Rabu (4/7/2019).

Namun demikian, upaya persuasif yang dilakukan sejumlah petugas dari PT KAI daop 7 Madiun ini tak berjalan mulus.
Para pedagang enggan memindah lapak mereka karena menganggap tempat baru yang bakal ditempati itu sangat sepi dan tidak cukup strategis untuk berjualan.
Salah satu PKL, Retnaning (30) mengaku sejak pagi dirinya dan sekitar tujuh PKL depan stasiun ini sudah didatangi oleh sejumlah petugas dari stasiun untuk meminta mereka segera membongkar lapak miliknya secara pribadi.
Menurutnya, keputusan dan rencana relokasi tersebut sejauh ini tidak pernah melibatkan pihak PKL.
Baca: Perempuan Penghina Lambang Negara Tak Pulang ke Rumah Usai Diperiksa Polisi, 2 Anaknya Dititipkan
Baca: Terungkap Motif Tukang Bubur Bunuh Bocah SD Cucu Pemilik Kontrakan
Dikatakan Retnaning, memang dia mendengar rencana PKL akan dipindah ke Kebonrojo dan Dekopinda.
Namun menurutnya di Kebonrojo itu hanya ada empat tempat, sementara jumlahnya di depan stasiun ada delapan lapak PKL.